FLORIDA (Arrahmah.com) – Seorang pria bersenjata telah menewaskan 50 orang di sebuah klub malam ay di Orlando, Florida, Ahad (12/6) dini hari. Pelaku penembakan itu diidentifikasi sebagai Omar Saddiqui Mateen (29), warga Amerika keturunan Afghanistan. Dia merupakan warga Fort Pierce, sekitar 120 mil sebelah tenggara Orlando.
Dalam pidatonya dari Gedung Putih, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa serangan itu “menandai penembakan dengan korban paling banyak dalam sejarah Amerika.”
“Itu adalah tindakan teror dan tindakan kebencian,” katanya. Obama juga menambahkan bahwa hal itu adalah hari yang menyedihkan bagi komunitas LGBT.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi semua teman-teman kita – kita sesama orang Amerika – yang lesbian, gay, biseksual atau transgender. Penembak itu menargetkan sebuah klub malam di mana orang datang untuk berkumpul bersama teman-teman, menari dan menyanyi. Tempat di mana mereka diserang itu adalah lebih dari sebuah klub malam – itu adalah tempat solidaritas dan pemberdayaan di mana orang datang bersama-sama untuk meningkatkan kesadaran, untuk membicarakan pemikiran mereka, dan untuk mengadvokasi hak-hak sipil mereka,” kata Obama dalam pidatonya, sebagaimana dlansir whitehouse.gov.
“Jadi ini adalah pengingat serius bahwa serangan pada setiap Amerika – tanpa memandang ras, suku, agama atau orientasi seksual – merupakan serangan terhadap kita semua dan pada nilai-nilai fundamental kesetaraan dan martabat yang mendefinisikan kita sebagai sebuah negara. Dan tidak ada tindakan kebencian atau teror yang akan pernah mengubah siapa kita atau nilai-nilai yang membuat kita Amerika,” kata obama.
“Kami bersatu dalam kesedihan, dalam kemarahan dan tekad untuk membela rakyat kami,” lanjutnya.
Obama memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang di bangunan federal sampai matahari terbenam pada hari Kamis.
(ameera/arrahmah.com)