DOHA (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama pada hari Sabtu (13/2) menyebutkan nama Rashad Husain sebagai utusan khusus ke Organisasi Konferensi Islam, yang bertujuan untuk ‘merealisasikan’ janji untuk memulihkan hubungan AS dengan dunia Muslim.
Dalam pesan video yang direkam ke pertemuan tahunan ke-7 Forum AS-Dunia Islam di ibukota Qatar, Obama mengatakan ia ingin memperdalam kemitraan dengan dunia Muslim.
“Saya bangga mengumumkan hari ini bahwa saya menunjuk Rashad Hussain sebagai utusan khusus saya dalam OKI,” kata Obama, yang membuka pesan dengan “Assalamu’alaikum”.
“Sebagai seorang pengacara yang cakap dan anggota staf Gedung Putih yang terpercaya, Rashad telah memainkan peran penting dalam mengembangkan kemitraan yang saya serukan di Kairo.”
Pada bulan Juni 2009, hanya beberapa bulan setelah pelantikannya, Obama melakukan perjalanan ke Mesir dan memberikan pidato yang bertujuan untuk memulai kembali hubungan AS dengan umat Islam di seluruh dunia setelah delapan tahun beku di bawah pendahulunya George W. Bush.
“Saya meletakkan sebuah visi di mana kami semua ingin melaksanakan tanggung jawab kami untuk membangun dunia yang lebih damai dan aman,” kata Obama dalam forum di Doha, yang diorganisir oleh think-tank Brookings, Saban Center for Middle East Policy dan kementerian urusan luar negeri Qatar. Washington sejak itu mengklaim untuk bertanggung jawab mengakhiri perang di Irak, sementara “di Afghanistan dan di sekitarnya, AS bermaksud membangun kemitraan untuk mengisolasi kekerasan ekstrimis, mengurangi korupsi, dan mempromosikan tata pemerintahan serta pembangunan yang baik,” katanya.
“Saat ini hanya delapan bulan sejak (pidato) Kairo, dan masih banyak yang harus dilakukan.”
“Tapi saya percaya bahwa kami telah meletakkan landasan untuk mengubah janji tersebut menjadi tindakan,” lanjut Obama, yang telah ‘memuluskan’ perdamaian Timur Tengah sebagai prioritas utama dari pemerintahannya, juga memperbaharui komitmen untuk mencari solusi dua negara bagi Palestina.
“Kami tetap pantang menyerah dalam mengejar solusi dua negara yang akan mengakui hak serta keamanan bagi Israel dan Palestina,” ia bersumpah.
Namun Obama mengakui bahwa jalannya di masa yang akan datang tidak akan mudah. Ia mengakui, “Amerika Serikat dan Muslim di seluruh dunia telah sering tergelincir ke dalam siklus kesalahpahaman dan ketidakpercayaan yang dapat lebih banyak menyebabkan konflik daripada kerjasama.”
“Sembari sepenuhnya mewujudkan awal yang baru, kami berencana untuk akan mengambil komitmen jangka panjang. Tapi kami sudah memulainya,” kata Obama.
“Sekarang, semua itu menjadi tanggung jawab kami semua, pemerintah maupun individu, untuk bekerja keras mengubah kata-kata menjadi perbuatan dan menuliskan sejarah baru hubungan antara kami, dengan saling percaya dan saling menghormati satu sama lain.”
Hussain mengatakan ia merasa terhormat telah ditunjuk untuk tugasnya itu.
“Sebagai bagian dari komitmennya untuk terus mencari awal baru dengan komunitas Muslim di seluruh dunia, dan untuk memperluas kemitraannya seperti yang ia uraikan di Kairo, saya merasa terhormat karena presiden telah meminta saya bertugas sebagai Utusan Khusus dalam OKI,” katanya dalam sebuah pernyataan.
OKI merupakan organisasi yang berbasis di kota Jeddah, Saudi Arabia, dan memiliki 57 negara anggota. (althaf/afp/arrahmah.com)