WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden negara penjajah AS, Barack Obama mengatakan bahwa dirinya berharap Belanda akan meneruskan dukungannya di Afghanistan, dimana pertempuran antara tentara asing (AS dan sekutunya) melawan Taliban tengah memanas.
“Saya menyadari bahwa melanjutkan partisipasi dalam koalisi di Afghanistan akan melahirkan kontroversi di Belanda,” ujar Obama setelah bertemu dengan Perdana Menteri Jan Peter Balkenende di Gedung Putih.
“Apa yang saya bicarakan dengan Perdana Menteri Belanda adalah harapan bahwa hingga musim panas mendatang Belanda masih meneruskan dukungannya dan bergabung dengan tentara koalisi di Afghanistan.”
Sedikitnya 2.000 tentara kafir Belanda disebar di Afghanistan, kebanyakan dari mereka berada di provinsi Uruzgan di bawah NATO. Misi mereka di Afghanistan berakhir pada 2010 mendatang.
Obama mengatakan strategi AS di Afghanistan akan mengedepankan 3D, salah satunya pembangunan (Development) dan diplomasi, untuk mengefektifkan penyebaran pasukannya di sana.
“Saya yakin kita memiliki banyak kesamaan, kita dapat bekerja bersama. Kalian siap memerintahkan kami di Afghanistan, termasuk di daerah-daerah berbahaya,” ujar Perdana Menteri Belanda.
Selama sesi tanya jawab dengan wartawan, Belkenende meyakinkan bahwa negaranya akan “berhenti menjadi negeri terdepan” di provinsi Uruzgan, dimana para tentara Belanda berkonsentrasi di sana.
“Kami merasa sangat bertanggungjawab. Kami akan pergi dengan kooperatif,” lanjutnya.
“Obama sangat mengetahui bahwa Belanda akan meninggalkan Uruzgan pada 2010 mendatang dan ini adalah sesuatu yang telah diketahui sejak beberapa tahun lalu,” ujar Floris van Hovell, jurubicara kedutaan Belanda di Washington. (haninmazaya/AFP/arrahmah.com)