WASHINGTON (Arrahmah.com) – Administrasi Obama kelabakan atas desakan komandannya mengenai dua kali lipat penambahan tentara AS di Afghanistan. Keraguan ini diklaim merupakan skeptisisme Gedung Putih atas pemerintah Afghanistan.
Di hadapan Akademi Militer AS di West Point pada hari Selasa (1/12), Barack Obama akan mengumumkan bahwa pihaknya akan mengirim sekitar 30.000 pasukan tambahan Amerika ke Afghanistan di luar angka 21.000 yang ia kirimkan pada masa awal pemerintahannya. Sehingga total pasukan AS akan mencapai 100.000 orang, jumlah pasukan terbanyak sejak invasinya ke Afghanistan pada tahun 2001 yang menggulingkan pemerintahan Taliban.
Pembahasan hal ini telah menyebabkan perdebatan yang cukup sengit antara kubu Republik yang pro penambahan pasukan dengan kubu Demokrat yang anti perang.
Dalam wawancara telepon dari Afghanistan, salah satu anggota kubu Republik, Tom Price, yang mengamini permintaan McChrystal untuk melipatgandakan pasukan, mengatakan bahwa pihaknya merasa skeptis jika sikap yang setengah-setengah dari pemerintahnya dilakukan hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak.
“Jika apa yang anda coba lakukan adalah untuk menyenangkan semua orang, maka mungkin hal itu tidak masuk akal,” katanya.
Tapi tampaknya pemerintah AS disinyalir akan menolak permintaa Jenderal McChrystal. AS lebih condong pada rencana alternatif untuk menambah pasukannya di Afghanistan, namun jumlah pasukan yang dikirimnya akan jauh lebih kecil daripada yang diinginkannya McChrystal.
Obama kemungkinan besar akan merbicarakan tentang pasukan ini pada Selasa.
“Presiden memiliki pandangan yang realistis tentang bagaimana pasukannya dapat memperoleh keberhasilan, dan hal itulah yang telah membantunya membuat keputusan,” kata seorang pejabat tinggi administrasi AS pada Minggu (29/11). (althaf/fox/ansr/arrahmah.com)