WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa dia yakin pihaknya akan mendukung usaha Pakistan apapun untuk melindungi nuklirnya dari mujahidin.
“Saya harus mempertimbangkan semua pilihan, tapi saya kira kedaulatan Pakistan harus dihormati,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan majalah Newsweek.
Bagaimanapun, Obama memperlihatkan kepercayaan dirinya bahwa angkatan bersenjata Pakistan akan mencegah mujahidin mengambil alih instalasi nuklir yang ada di negara tersebut.
“Saya tidak ingin menggunakan hipotesa untuk Pakistan, selain daripada mengatakan bahwa kami memiliki keyakinan nuklir Pakistan ada dalam keadaan yang aman. MIliter Pakistan dipersiapkan untuk mencegah para mujahidin mengambil alih terminal nuklir.”
Ucapan Obama ini muncul beberapa hari setelah jaringan berita AS, Fox News, melaporkan pada Jumat (15/5) bahwa Washington telah berencana untuk masuk ke Pakistan dan melindungi nuklir dengan kekhawatiran Islamabad akan ditaklukkan Taliban, al Qaeda atau gerakan jihad lainnya.
Perkembangan ini dilakukan karena para petinggi AS takut bahwa perlawanan mujahidin di Pakistan sangat membahayakan masa depan nuklir negara tersebut.
Dan untuk menepis kekhawatiran tuannya itu, presiden munafik Pakistn Asif Ali Zardari meyakinkan bahwa saat ini nuklirnya ada di tangan yang aman.
Senada dengan Zardari, perdana menteri Pakistan Yusuf Raza Ghilani mengatakan pada Senin (18/5), “Saya ingin mengatakan pada dunia bahwa, dengan izin Allah, aset nuklir Pakistan masih aman dan akan selalu ada di tangan yang aman. Tidak ada satupun, bagaimanapun kuat dan berpengaruhnya, tidak akan bisa merebut aset nasional ini.”
Pernyataan Ghilani ini merupakan tanggapan atas kepala Staf Gabungan AS Mike Mullen yang menyatakan bahwa pusat nuklir Pakistan telah diperluas dan telah ditambahkan sistem yang cukup ketat yang akan memperumit masalah. (Althaf/arrahmah.com)