WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon pada hari Senin (3/5) seiring dengan ketegangan yang terus berkepanjangan antara mereka terhadap langkah ‘perdamaian’ Timur Tengah.
Jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan bahwa pembicaraan yang berlangsung selama 20 menit itu berfokus pada kebutuhan untuk melanjutkan pembicaraan “substantif” antara Israel dan Palestina sesegera mungkin.
Pembicaraan itu datang pada hari yang sama dengan pembicaraan Netanyagu dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, dan di tengah munculnya sinyalemen diplomasi perdamaian di kawasan tersebut.
Seorang asisten Netanyahu mengkonfirmasi percakapan dan mengatakan kepada AFP bahwa Netanyahu dan Mubarak telah mendiskusikan pembukaan kembali ‘proses perdamaian dan perundingan’ yang harus mulai dengan sangat cepat.
Netanyahu berkunjung ke Mesir pada Senin, dua hari setelah Liga Arab menyatakan dukungannya untuk “pembicaraan akrab” dengan Palestina.
Pembicaraan tidak langsung, hasil dari diplomasi AS yang berlangsung beberapa bulan, direncanakan akan dimulai pada bulan Maret tetapi kemudian tertunda setelah Israel mengumumkan akan membangun 1.600 pemukiman baru di timur Yerusalem.
Liga Arab pada hari Sabtu memberi lampu hijau bagi terselenggaranya pembicaraan setelah Palestina menerima jaminan AS bahwa pembangunan itu akan ditangguhkan, kata seorang pejabat organisasi tersebut. (althaf/afp/dwn/arrahmah.com)