WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintah negara teroris AS menyatakan “sangat menyesal” atas pembunuhan dua sandera yang ditawan oleh Mujahidin Al Qaeda dalam operasi “kontra-terorisme” di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan awal tahun ini.
Gedung Putih mengatakan pada Kamis (23/4/2015) bahwa warga Amerika Warren Weinstein dan warga Italia Giovanni Lo Porto telah tewas dalam serangan drone AS di bulan Januari dalam sebuah operasi yang menargetkan kamp Al Qaeda, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Presiden AS, Barack Obama mengatakan bahwa AS dan Italia telah bekerja sama untuk upaya pembebasan keduanya dengan pedoman untuk melakukan misi “kontra-terorisme” di wilayah tersebut.
“Berdasarkan informasi dan intelijen yang kami peroleh, selama operasi ‘kontra-terorisme’ kami tidak sengaja membunuh Warren dan Giovanni Januari ini,” klaim Obama.
“Sebagai presiden dan sebagai commander-in-chief, saya bertanggung jawab penuh atas semua operasi ‘kontra-terorisme’ kami, termasuk salah satu yang secara ‘tidak sengaja’ mengambil nyawa Warren dan Giovanni.”
“Ini adalah kebenaran yang kejam dan pahit, selama kabut perang kesalahan terjadi.”
Weinstein ditangkap pada bulan Agustus 2011 di kota Lahore, Pakistan timur. Pria berusia 73 tahun tersebut adalah direktur untuk Asosiasi Austin JE di Pakistan, sebuah perusahaan yang berbasis di AS yang memberikan nasehat di berbagai sektor bisnis dan pemerintahan Pakistan.
Dia terlihat dalam sebuah video yang dirilis Mei 2012 yang meminta Obama untuk campur tangan untuk pembebasannya dan di tahun yang saya Syeikh Ayman Az-Zawahiri dalam sebuah video berjanji akan membebaskan sandera AS tersebut jika AS
menghentikan serangan udara di Afghanistan, Pakistan, Somalia dan Yaman.
Sedangkan Lo Porto, pria berusia 39 tahun telah menghilang di Pakistan sejak Januari 2012. Ia merupakan relawan yang bergabung dengan kelompok bantuan milik Jerman Welthungerhilfe dan bekerja di wilayah Multan, Pakistan. Ia ditangkap bersama warga Jerman, Bernd Muehlenbeck, namun Muehlenbeck dibebaskan tahun lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)