SAINT PETERSBURG (Arramah.com) – Presiden AS Barack Obama pada Sabtu (7/9/2013) mengatakan serangan dengan senjata kimia terhadap Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus membentuk ancaman baru terhadap keamanan nasional AS. Obama menegaskan kembali bahwa rencana serangan udara AS terhadap Suriah akan terbatas waktu dan ruang lingkupnya, laporan Al-Jazeera.
Dalam pidato mingguannya yang disiarkan secara nasional Obama mengatakan AS telah mengajukan bukti yang kuat kepada dunia bahwa rezim Bashar Asad berada di balik “serangan yang mengerikan” terhadap rakyatnya sendiri. Menurutnya serangan dengan senjata kimia itu tidak hanya menodai kehormatan kemanusiaan, namun juga “ancaman baru bagi keamanan nasional negara kita”.
Obama mengingatkan bahwa 98 persen negara di dunia telah menyepakati larangan penggunaan senjata kimia. Ia menjelaskan bahwa hal itu bukan hanya karena dampaknya yang menimbulkan kematian secara lebih besar, lebih membabi-buta dan tidak manusiawi. Lebih dari itu Obama mengingatkan karena “ia boleh jadi akan jatuh ke tangan kelompok-kelompok teroris yang ingin menyakiti kita”.
Obama menyatakan tiadanya reaksi atas penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar Asad bisa mengesankan penggunaan senjata tersebut tidak akan mendapatkan sanksi apapun.
Obama gagal mendapatkan dukungan mayoritas negara anggota G 20 dalam hari terakhir pertemuan yang digelar di kota Saint Petersburg, Rusia pada Sabtu (7/9/2013).
Obama menegaskan serangan udara AS terhadap Suriah akan dilakukan secara “waktu dan ruang lingkup yang terbatas”. AS tidak akan mengirimkan pasukan darat ke Suriah. Ia menambahkan AS tidak akan mengulangi kesalahan dalam invasi militer ke Afghanistan dan Irak.
Mujahidin Islam dan mujahidin FSA meyakini rencana serangan udara AS ke Syiria bertujuan untuk menyelamatkan rezim Bashar Asad. Pasca pembantaian dengan senjata kimia oleh rezim Bashar Asad di kota Moadamiyah asy-Syam dan distrik Ghautah Timur pada Rabu (21/8/2013) lalu, mujahidin Islam dan mujahidin FSA telah melakukan balasan dengan sejumlah operasi gabungan.
Operasi-operasi gabungan tersebut telah menggoncangkan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah bayarannya. Beberapa posko militer, markas militer, desa dan kota di pinggiran Damaskus telah direbut oleh mujahidin. Sebelum mujahidin berhasil menduduki Damaskus dan merebut senjata kimia rezim Bashar Asad, maka ancaman “kelompok teroris Islam” akan dihancurkan oleh Obama lewat “serangan udarat yang terbatas waktu dan ruang lingkupnya”. (muhibalmajdi/arrahmah.com)