WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki di Washington pada Selasa (20/10), dan mengatakan bahwa pemerintahannya akan menepati janjinya untuk menarik pasukan dari Irak bulan Agustus 2010.
“Saya menekankan kembali komitmen saya kepada Perdana Menteri Maliki bahwa kami akan mengeluarkan pasukan tempur kami dari Irak pada bulan Agustus tahun depan, dan seluruh pasukan kami keluar dari Irak pada tahun 2011,” Obama mengatakan kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Maliki di Gedung Putih.
Selain masalah militer dan keamanan di Irak, Obama mengatakan bahwa ia membicarakan hal yang lebih luas dengan Maliki mengenai perekonomian, perdagangan dan perniagaan.
“Sangat baik apabila kami mulai memberi perhatian pada berbagai macam konferensi bisnis dan investasi. Hal itu tidak hanya mencakup Perdana Menteri Maliki, tetapi para pemimpin bisnis baik dari Amerika Serikat dan Irak,” katanya.
“Kami sangat tertarik, kami berdua, dalam memastikan bahwa Irak memiliki undang-undang pemilihan yang selesai tepat waktu sehingga pemilihan dapat berlangsung tepat waktu pada bulan Januari,” tambah Presiden.
Dalam sambutannya, Nuri al-Maliki pun menyebutkan betapa pentingnya konferensi investasi bisnis yang sedang berlangsung.
“Hal ini penting untuk memajukan Irak dan mempromosikan lahan investasi. Kami akan menindaklanjuti hasil konferensi investasi bisnis ini… Kami sedang berusaha untuk membangun kembali semua sektor: pertanian, minyak, pariwisata dan sebagainya,” kata al-Maliki.
Konferensi Bisnis dan Investasi AS-Irak yang berlangsung selama dua hari itu, diperkirakan akan menjadi ajang kontak antara perusahaan-perusahaan Amerika dan Irak, pengusaha dan para pemimpin daerah dari seluruh bagian Irak.
Selain itu, ajang tersebut juga menjadi jembatan baru yang menjadi salah satu andalan Amerika Serikat untuk memperpanjang kendalinya atas Irak dari sisi perekonomian pasca keluarnya pasukan AS dari negara itu dua tahun yang akan datang. (althaf/xnh/arrahmah.com)