KARACHI (Arrahmah.com) – Terpilihnya Barack Obama menjadi presiden AS untuk kedua kalinya telah menimbulkan keterkejutan di Pakistan, karena memperkirakan Obama akan melanjutkan kebijakannya terkait serangan drone, maka kabar Obama menjadi presiden lagi adalah kabar buruk bagi Muslim Pakistan yang selama bertahun-tahun menderita teror drone.
Muslim Pakistan merasa hari-hari buruk masih akan berlangsung jika Obama melanjutkan serangan-serangan drone ke wilayah mereka.
“Saya yakin bahwa hari-hari buruk bagi kami belum berakhir,” kata Intekhab Ali Dawar, seorang warga Bannu, di Waziristan Utara, kepada Onislam.net.
“Akan ada lebih banyak lagi (drone) untuk dilihat.”
Mereka khawatir bahwa kepemimpinan Obama akan meningkatkan lagi serangan-serangan drone di wilayah kesukuan dengan dalih memerangi “teroris.”
“Dia adalah raja drone,” ujar Intekhab dengan nada tinggi.
Intekhab adalah satu warga yang harus meninggalkan desanya untuk menghindari serangan drone.
“Pemilihannya kembali berarti rakyat Amerika Serikat telah memberikan lisensi lain untuk membunuh kami,” kata Intekhab.
Intekhab telah tinggal dengan kerabatnya di pinggiran Bannu selama tiga tahun, harapannya untuk kembali ke desa Sangaree mungkin belum bisa tercapai jika drone belum berhenti terbang.
“Setidaknya, ini berarti Saya tidak bisa kembali ke rumah saya selama empat tahun kedepan,” katanya.
AS “melegalkan” serangan-serangan drone-nya ke negara-negara Muslim, terutama Pakistan, dengan dalih memerangi Mujahidin. Namun di antara ribuan korban yang gugur dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil tak bersenjata, bahkan anak-anak tak berdosa. (siraaj/arrahmah.com)