WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang analis politik mengatakan penghargaan terakhir yang diberikan oleh Presiden AS Barack Obama untuk rekannya dari Israel, Shimon Peres, adalah “aib yang jelas bagi keadilan.”
“Jadi, pada dasarnya, satu penjahat menghormati penjahat lainnya dan ini adalah ketidakadilan dengan sendirinya,” kata analis politik, Kamel Wazni, dalam sebuah wawancara dengan Press TV, Kamis (14/6/2012).
Wazni mengkritik dengan menegaskan kembali bahwa para pemimpin Israel mengawasi dan memerintahkan pembunuhan warga Palestina yang tak berdosa.
Obama menganugerahi Peres dengan Presidential Medal of Freedom selama makan malam di Gedung Putih, Rabu (13/6).
Analis politik itu juga mengacu kepada pembantaian 1996 di kota Qana Libanon selatan dimana Shimon Peres merenggut nyawa lebih dari 100 warga sipil, yang kebanyakan perempuan dan anak yang sedang bersembunyi di kompleks PBB.
Wazni kemudian mencela Obama atas pembunuhan warga sipil di seluruh dunia melalui penggunaan serangan drone. AS telah menggunakan pesawat predator itu di negara-negara seperti Yaman, Libya, Afghanistan, dan Pakistan.
Washington melakukan upacara untuk menghormati tokoh besar Israel yang terjadi dua minggu setelah pesawat Israel melakukan serangan ke selatan Jalur Gaza, dan melukai tiga warga Palestina.
Israel melakukan serangan udara dan serangan darat terhadap wilayah Palestina yang diduduki dengan hampir teratur.
Rezim Tel Aviv juga mengabaikan hak-hak sekitar 1,7 juta orang di Gaza, termasuk kebebasan bergerak dan hak untuk memperoleh kehidupan yang layak, pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan. (althaf/arrahmah.com)