KABUL (Arrahmah.com) – Ratusan mahasiswa Afghanistan memprotes pasukan asing atas tindakan keji mereka membakar kitab suci Islam Al-Quran.
Sekitar 1.000 pengunjuk rasa berbaris melalui jalan-jalan di ibukota Kabul sebelum berkumpul di depan gedung Parlemen Afghanistan.
Para demonstran itu juga membakar patung Presiden AS Barack Obama dan bendera AS untuk melampiaskan kegeraman mereka atas pelecehan terhadap Islam yang dilakukan oleh orang-orang suruhan penguasa negeri Paman Sam tersebut. Slogan “Matilah Amerika” terdengar selama demonstrasi hari Minggu (25/10) pagi.
Awal bulan ini, penduduk setempat mengatakan bahwa pasukan internasional sering membakar Al-Quran selama menjalankan operasi yang selalu berdalih menyisir keberadaan Taliban di provinsi Wardak, selatan Kabul.
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah Afghanistan untuk menangkap dan menghukum para prajurit yang membakar kitab suci kaum muslimin.
Seorang juru bicara ISAF NATO mengklaim telah menyelidiki dan menemukan bahwa tuduhan terhadap tentaranya tidak beralasan.
Sebelumnya pekan lalu, telah terjadi aksi unjuk rasa yang sama tetapi pada skala yang lebih kecil di kota timur Jalalabad dan Kandahar selatan.
Saat ini, terdapat 100.000 tentara AS dan NATO di Afghanistan seiring dengan semakin menurunnya dukungan publik terhadap perang ‘melawan teror’ yang lantang diteriakkan oleh AS selama delapan tahun itu. (athaf/prtv/afp/arrahmah.com)