WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pengumuman hasil kaji ulang kebijakan AS tentang senjata nuklir kembali tertunda bersamaan dengan desakan presiden AS Barack Obama terhadap para pejabatnya untuk kembali meninjau hal tersebut.
Nuclear Posture Review (NPR) rencananya akan dirilis pada hari Senin, karena pada awalnya telah dijadwalkan untuk dibahas di dalam Kongres bulan Desember lalu.
Tapi pengkajian ulang ini mandeg karena muncul perselisihan atas pertanyaan penting seperti jenis senjata yang dipertahankan AS, batas kekuatan nuklir, dan dalam keadaan apa senjata tersebut bisa digunakan. Dan kemungkinan besar hasil kaji ulang NPR putaran dua ini paling lambat akan diumumkan akhir Maret, jelang satu tahun sejak pidato tebar pesona Obama di Praha di mana ia berjanji untuk mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir dan mengakhiri “Perang Dingin” dalam strategi AS.
Berbicara di ibukota Ceko pada 5 April tahun lalu dia mengatakan, Amerika, sebagai satu-satunya kekuatan yang berhak untuk menggunakan senjata nuklir dalam konflik, berkilah bahwa AS memiliki “tanggung jawab moral saat menggunakan hak tersebut”.
Sebagai bagian dari rencana itu ia telah menyeru agar dunia memangkas kekuatan nuklir dalam rangka meningkatkan upaya global melawan proliferasi senjata atomik.
Para pejabat Gedung Putih mengatakan peninjauan ulang NPR ini akan berfokus pada ketergantungan pada senjata konvensional yang dinilai sebagai penghambat.
NPR pun diharapkan menjadi sarana untuk menyeru AS agar tidak mengembangkan senjata nuklir baru, termasuk bom “bungker-buster” yang dianjurkan oleh pendahulu Obama, George Bush. (althaf/alj/arrahmah.com)