WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden negara penjajah AS, Barack Obama mengatakan pada Selasa (18/9/2012), ia berharap pemerintah di dunia Muslim melindungi diplomat AS, meskipun mereka jijik terhadap sebuah film yang dibuat di Amerika yang menghina Islam dan Rasulullah salallahu alaihi wa sallam. sedangkan Hillary Clinton mengatakan bahwa Washington akan mengambil “langkah-langkah agresif” untuk melindungi utusannya di seluruh dunia.
Obama mengatakan dalam sebuah rekaman di CBS bahwa mengamankan misi luar negeri AS adalah prioritas utama, setelah empat orang utusannya termasuk Duta Besar AS untuk Libya, tewas di Benghazi pekan lalu.
“Pesan kami untuk seluruh dunia Muslim bahwa kami mengharapkan Anda bekerja sama dengan kami, menjaga orang-orang kami tetap aman,” ujar Obama seperti yang dilansir AFP.
Obama mengklaim bahwa video yang beredar di YouTube tidak ada hubungannya dengan pemerintah AS.Cuplikan film “Innocence of Muslims” yang diporduksi oleh ekstrimis Kristen yang berbasis di California, Amerika serikat, muncul di YouTube dan memicu kemarahan kaum Muslimin di seluruh dunia.
Sementara itu Clinton membantah pada Selasa (18/9) bahwa Washington telah diperingatkan mengenai serangan yang akan terjadi di Libya, ia menegaskan bahwa Amerika serikat tidak akan beristirahat sampai mereka yang berada di balik pembunuhan empat orang warga Amerika dibawa ke pengadilan.
“Kami tidak memiliki data intelijen bahwa serangan terhadap pos kami di Benghazi direncanakan atau akan terjadi,” ujar Hillary dalam konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Meksiko, lapor AFP.
“Kami akan mengambil langkah-langkah agresif untuk melindungi staf kami di kedutaan dan konsulat di seluruh dunia,” ujar Clinton di tengah gelombang protes anti-AS di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Selatan.
Amerika Serikat juga tengah mengkaji postur keamanan di setiap pos dan akan menambahkan jika diperlukan, tambah Clinton, menekankan bahwa Washington juga bekerja sama dengan pemerintahan setempat untuk memastikan mereka tahu keamanan apa yang dibutuhkan.
Sebuah serangan bom di Kabul ditambah dengan semakin banyaknya warga Amerika yang tewas selama seminggu terakhir dipicu oleh sebuah trailer di YouTube untuk film yang mengejek Islam.
Pemerintah AS terus mendesak pemerintah di dunia Muslim untuk mengamankan utusannya, tetapi mereka tidak mengumumkan apa yang akan mereka lakukan terhadap orang-orang yang berada dibalik film yang menghina dan merendahkan Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam. (haninmazaya/arrahmah.com)