KABUL (Arrahmah.com) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Minggu (28/3) malam melakukan kunjungan mendadak ke Afghanistan di tengah semakin mengerasnya perlawanan mujahidin dan semakin gaungnya propaganda dialog Karzai untuk merangkul mujahidin.
“Kita akan mengalahkan dan menghancurkan al-Qaeda dan para ekstrimis sekutunya,” presiden AS mengatakan, sebagaimana dikutip media selama kunjungan singkatnya ke Afghanistan.
Baik Taliban dan al-Qaeda operatives aktif secara luas di Afghanistan dan Pakistan di wilayah kesukuan tanpa hukum dari tempat mereka telah menantang pasukan yang dipimpin NATO di negara pasca-Taliban.
Pemimpin Mullah Mohammad Omar yang selama ini selalu luput dari serangan militer yang dilakukan sejak akhir 2001 telah berulang kali meminta para mujahidnya untuk melanjutkan Jihad sampai berhasil mengusir pasukan salibis asing dari Afghanistan.
Lebih dari 1.700 pasukan asing, lebih dari 1.000 di antaranya adalah warga Amerika tewas sejak invasi AS dilakukan di Afghanistan akhir 2001.
“Ini adalah kunjungan yang sangat penting. Presiden Obama berkunjung dan menegaskan kembali komitmen (baca: kepentingan -Red.) jangka panjang Washington terhadap Afghanistan,” analis dan legislator Sultanzoi Daud berkata dalam sebuah diskusi panel.
Kunjungan berlangsung beberapa minggu setelah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi Afghanistan dan pasukan yang dipimpin AS menciptakan banyak masalah dan meminta AS segera melakukan penarikan atas pasukan-pasukan itu.
“Saya ingin menegaskan bahwa kemitraan antara Amerika Serikat dan Afghanistan akan terus berlanjut.”
Dalam pertemuan antara Karzai dan Obama, menurut para pejabat, topik pembicaraan berkisar pada situasi keamanan, agenda anti-teror, dan memerangi korupsi.
“Pemerintah Afghanistan perlu untuk mengatasi korupsi dan menjalankan negaranya dengan lebih baik, serta senantiasa menggalang dukungan untuk melawan Taliban,” Obama menekankan, menurut laporan media.
Seorang analis politik dan peneliti Haroon Mir menyatakan rasa hormatnya terhadap AS yang menurutnya sangat sangat serius dalam mencapai misi yang ditetapkan di Afghanistan. “Amerika dan negara-negara sekutunya layak untuk menjamin keamanan dan perdamaian di Afghanistan.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates juga mengatakan beberapa hari yang lalu tentang keberatannya terhadap negosiasi damai dengan ‘Taliban’ dan ia malah lebih cenderung pada tekanan militer. (althaf/xnh/arrahmah.com)