WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Amerika ke-44 dan presiden pertama dari kulit hitam, Barack Obama, Selasa (20/1) mengatakan akan memulai hubungan baik dengan muslim sedunia dan akan mengubah Amerika.
“Untuk seluruh muslim sedunia, kita akan mencari jalan yang baru, berdasarkan rasa hormat dan perhatian,” ujar Obama dalam pidato pelantikannya.
Hubungan Amerika dan Muslim sedunia mengalami peningkatan ketegangan selama delapan tahun ini, saat Bush menjabat sebagai Presiden AS.
Ummat Islam sedunia sangat marah dengan kebijakan yang dibuat oleh Bush, yang dia sebut sebagai “perang melawan terror” yang terlihat pada invasi yang AS lakukan di dua negeri muslim : Irak dan Afghanistan.
Sejatinya, apa yang dilakukan Bush adalah perang terhadap Islam. Dengan sesuka hatinya, AS menangkapi saudara-saudara muslim kita di Afghanistan dan Irak tanpa alasan yang jelas dan menjebloskannya ke Guantanamo, penjara yang terkenal seperti neraka di dunia. Banyak di antara mereka yang telah bertahun-tahun tidak juga diadili, hanya melalui hari-hari dengan penuh siksaan dan tidak pernah tahu akan berakhir kapan.
Kebijakan yang dibuat Bush, sungguh akan menjadi boomerang bagi Amerika. Karena publik di dunia memiliki mata dan melihat dengan jelas, siapa teroris sebenarnya. Isu “anti-amerika” telah berhembus kencang di setiap pelosok bumi.
“Kita akan meninggalkan Irak, membiarkan mereka mengatur sendiri negaranya dan akan mengusahakan “perdamaian” di Afghanistan,” ujar Obama.
Bukankah berarti, Obama bermaksud memindahkan perang dari Irak ke Afghanistan? Lihatlah kebodohan-kebodohan yang dilakukan tentara AS selama ini. Mereka sama saja dengan tentara zionis Israel yang senang membunuh warga sipil. Selama AS menduduki Afghanistan, ribuan warga sipil Afghan dan Pakistan (perbatasan) menjadi korban bombardir mereka. Dengan dalih memerangi Taliban, mereka membunuh warga sipil sesuka mereka. Lalu mereka meminta maaf karena salah sasaran, begitu seterusnya. Tahun lalu, lebih dari 2.000 penduduk Afghanistan menjadi korban serangan tentara kafir AS.
Bagaimana mau memperbaiki hubungan dengan dunia Islam, jika selama 23 hari agresi biadab yang dilakukan zionis Israel, Obama hanya berdiam diri dan bersembunyi di balik argumentasinya sendiri yang mengatakan bahwa ia tidak akan berkomentar sebelum dilantik sebagai Presidn AS.
Saudaraku, sungguh, Obama tidak akan membawa pengaruh apa-apa terhadap dunia Islam. Obama tak ada bedanya dengan pemimpin-pemimpin Amerika Serikat terdahulu, yang bengis, kejam, dan berusaha menghancurkan Islam. Karena mereka tidak akan pernah rela, Islam berjaya di bumi Allah ini. AllahuAkbar! (Hanin Mazaya/arrahmah.com)