WASHINGTON (Arrahmah.com) – Administrasi Obama telah memberikan CIA dan militer AS kelonggaran yang lebih besar untuk melakukan serangan drone di Yaman ke tempat-tempat yang “dicurigai” sebagai basis Al Qaeda.
Pergeseran kebijakan, seperti yang dijelaskan oleh pejabat senior AS termasuk menargetkan orang-orang yang namanya tidak diketahui tetapi dianggap menjadi target “terorisme” bernilai tinggi atau ancaman ke AS, lapor nypost kemarin (26/4/2012).
Gedung Putih menghentikan otorisasi serangan terhadap kelompok prajurit tingkat rendah yang berjuang melawan pemerintah Yaman, klaim para pejabat AS.
Beberapa pejabat militer dan intelijen swasta mengeluh bahwa Gedung Putih sedang terlalu berhati-hati. Mereka menginginkan tindakan AS yang lebih agresif diperlukan untuk memerangi ancaman Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP)dan membantu pemerintah boneka Yaman mendapatkan kembali kendali atas provinsi-provinsi di selatan di mana Mujahidin AQAP telah memegang kekuasaan.
Pemerintah AS telah menyetujui untuk memperluas lingkup serangan pesawat pembunuh (drone) di Yaman pada awal bulan ini.
Seperti serangan drone AS di negeri Muslim lainnya, kebanyakan dari tiap serangan tersebut merugikan warga sipil setempat. Drone AS meluncurkan rudal ke tempat-tempat yang mereka inginkan sesukanya, tanpa pandang bulu. Seperti yang terjadi di perbatasan Pakistan-Afghanistan, serangan drone pembunuh ini telah memakan nyawa ribuan warga sipil tak bersalah sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2004 di bawah instruksi Bush. Begitu juga yang terjadi di Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)