WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden yang mendapat hadiah NObel Perdamaian, Barack Obama, telah memberi kuasa untuk memperbanyak serangan misil dari pesawat tak berawak ke wilayah pedalaman Pakistan.
New York Times melaporkan AS dan pejabat Pakistan untuk pertama kalinya mendiskusikan operasi misil CIA di Provinsi Baluchistan, Pakistan. Mereka mengklaim, tujuan utama serangan misil ini ditargetkan untuk para “militan”. Namun media-media Pakistan mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut lebih banyak mengenai sipil, hingga kini ribuan sipil Pakistan telah menjadi korban.
Serangan misil dilakukan pertama kali dibawah perintah Bush pada 2006 dan mulai meningkat serta menjatuhkan banyak korban sipil sejak dibawah perintah Obama, pemenang Nobel Perdamaian.
Obama telah berkali-kali berjanji akan meningkatkan serangan misilnya ke wilayah perbatasan.
Hal ini diungkapkan setelah ia mengungkapkan strategi terbaru untuk perang Afghanistan, termasuk penambahan pasukan sebanyak 33.000 lebih. Jika hal tersebut terwujud, sekitar 110.000 pasukan penjajah akan berada di Afghanistan untuk menghadapi mujahidin Imarah Islam Afghanistan yang kemungkinan jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding musuh mereka.
Keinginan Obama mendapat kritikan keras dari Dennis Kucinich, salah seorang anggota kongres AS. “Perang ini telah mengancam keamanan negara kami. Kami telah menghabiskan lebih dari 100 juta dollar pada tahun ini untuk membantu Pakistan, tentara kami sedikit demi sedikit habis dan ada lebih banyak lagi nyawa tentara kami yang tengah menunggu di garis depan,” ujar statemen anggota kongres dari Ohio ini. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)