(Arrahmah.com) – Pemerintah AS berbohong kepada dunia tentang bagaimana meninggalnya Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah, mengaburkan fakta demi pencitraan politik Obama, ungkap seorang jurnalis dalam sebuah investigasi, sebagaimana dilansir Mirror.
Dikatakan bahwa pemerintah Pakistan telah menahan pemimpin tertinggi tandzim Qa’idatu Al-Jihad atau lebih dikenal dengan istilah Al-Qaeda itu di kompleks Abbottabadnya – yang terletak di daerah perumahan yang dikenal dihuni oleh para pejabat militer – selama bertahun-tahun.
CIA mengetahui lokasi itu setelah seorang perwira intelijen tingkat tinggi di negara itu membocorkannya kepada AS dengan harapan mendapat hadiah $ 25 juta.
Dalam penyelidikannya, jurnalis peraih Hadiah Pulitzer Seymour Hersh juga menyatakan bahwa pemerintahan Obama bernegosiasi dengan pemerintah dan pejabat intelijen Pakistan menjelang serangan itu, tapi kemudian mengklaimnya sebagai misi penyusupan rahasia.
Hersh, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa badan intelijen Pakistan memotong aliran listrik ke kompleks Syaikh Usamah menjelang serangan itu untuk membantu tim SEAL dalam menghindari intervensi militer lokal.
Tidak ada baku tembak yang berlangaung lama dan satu-satunya peluru yang ditembakkan adalah yang membunuh Syaikh Usamah.
Barrack Obama menyembunyikan kebenaran tentang serangan itu satu tahun sebelum pemilu dalam upaya untuk meningkatkan popularitas pemerintahannya.
Artikel yang dipublikasikan di London Review of Books mengatakan bahwa jenazah Syaikh Usamah juga tidak dilemparkan ke laut seperti yang diklaim sebelumnya, dan bahwa jenazah beliau sebenarnya tidak dibawa keluar dari Afghanistan.
Hersh mengatakan bahwa pidato Obama menginformasikan rakyat Amerika tentang serangan yang seakan begitu sukses itu sebagai serangan yang diluncurkan secara cekatan.
Dia menambahkan: “Rangkaian pernyataan yang mementingkan diri sendiri dan tidak akurat ini menciptakan kekacauan pada minggu-minggu berikutnya.
Sumber itu menambahkan: “Gedung Putih harus memberikan kesan bahwa bin Ladin masih berkuasa.
“Jika tidak, mengapa membunuhnya?
“Sebuah cerita pengabur diciptakan. Bahwa ada jaringan kurir yang datang dan pergi disertai kendali dan instruksi. Semua untuk menunjukkan bahwa bin Ladin tetap penting.
Obama menjadikan Syaikh Usamah sebagai objek untuk pencitraannya. Serangkaian “kebohongan, salah pernyataan dan pengkhianatan” yang diada-adakan telah memancing reaksi yang tak terelakkan.
Mereka menambahkan: “Kami sudah selama empat tahun bekerjasama. Butuh waktu lama bagi Pakistan untuk mempercayai kami lagi dalam hubungan kontraterorisme militer-ke-militer – sementara terorisme meningkat di seluruh dunia.”
Perkataan seorang konsultan Komando Operasi Khusus yang tidak disebutkan namanya, juga dikutip Hersh dalam artikel itu. Ia menyebutkan bahwa pembunuhan Syaikh Usamah adalah “teater politik yang dirancang untuk memoles kepercayaan militer Obama”.
Penuturan Hersh, bagaimanapun, sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh istri Syaikh Usamah, Amal Abdul Fattah As-Sadah, yang menyatakan bahwa jenazah Syaikh Usamah berhasil “diselamatkan” sebelum dibawa oleh pasukan salibis AS.
Pernyataan istri pemimpin Al-Qaeda itu sebelumnya telah menyingkap kisah sebenarnya tentang gugurnya Syaikh Usamah dan alasan disembunyikannya jenazah beliau.
Situs Al-Hayat Al-Arabiyah memuat cerita eksklusif istri Syaikh Usamah bin Ladin tersebut pada Juni 2013 lalu. Secara tegas istri Syaikh Usamah membantah berita yang selama ini digembar-gemborkan oleh pemerintahan Barack Obama tentang keberadaan jenazah Syaikh Usamah pasca gugurnya beliau di Abottabad.
“Ketika serangan terhadap rumah dimulai dan tentara AS diturunkan dari helikopter, beberapa ikhwan yang berada dalam rumah terlibat baku tembak sengit. Baku tembak itu berjalan sengit dan kuat.”
“Syaikh mengambil senjatanya saat baku tembak sengit mulai berlangsung. Syaikh akan ikut dalam baku tembak melalui jendela kamar tempat beliau berada. Tiba-tiba tembakan peluru tepat mengenai kepala Syaikh dari arah wajah. Beliau langsung gugur. Baku tembak dan gugurnya beliau berlangsung hanya beberapa menit.”
Istri Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah menceritakan bahwa ketika tentara Amerika masuk ke dalam rumah dan kamar, mereka menemukan Syaikh telah gugur. Mereka segera mengangkut jenazah beliau ke dalam helikopter. Jenazah beliau dikawal oleh beberapa perwira marinir AS.
“Helikopter itu lepas landas dengan cepat. Beberapa saat setelah helikopter lepas landas, salah seorang ikhwah yang menyertai Syaikh (dalam rumah) melepaskan tembakan roket RPG ke arah helikopter itu. Helikopter itu meledak dengan seluruh isinya. Tiada yang tersisa dari para penumpangnya selain tulang belulang yang tercerai-berai dan bagian-bagian kecil dari sisa badan helikopter,” cerita istri Syaikh Usamah seperti dikutip Al-Hayat Al-Arabiyah.
Tentara AS ingin membawa jenazah Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah untuk bisa dipertontonkan kepada publik internasional. Jenazah yang utuh dan bisa dipertontonkan akan menjadi bukti “kemenangan” mereka atas mujahidin Islam. Namun Allah menggagalkan rencana jahat mereka dan membuat mereka malu sendiri.
Tiada pilihan bagi AS selain menyelamatkan mukanya dengan menyebar luaskan berita penenggelaman jenazah Syaikh Usamah ke dalam samudra. Allah telah melindungi Syaikh Usamah bin Lain rahimahullah semasa beliau hidup dan setelah beliau gugur. Semoga Allah merahmati Syaikh Usamah dan menempatkan beliau dalam surga tertinggi Al-Firdaus.
(banan/muhibalmajdi/arrahmah.com)