WASHINGTON (Arrahmah.com) – Obama mengeluarkan pernyataan tentang situasi di Suriah. Ia mengatakan Amerika Serikat harus mengambil tindakan militer, namun Obama akan menunggu keputusan dari Kongres, yang akan bertemu usai liburan pada 9 September mendatang.
Obama mengatakan bahwa Kongres akan memiliki waktu untuk mempertimbangkan semua “pro” dan “kontra” sebelum pemungutan suara. Dia juga mencatat masih menunggu kesimpulan dari ahli PBB yang telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk meneliti wilayah penggunaan senjata kimia.
“Kita perlu mengambil tindakan. Kam iakan melakukan operasi, yang terbatas dalam waktu dan ruang lingkup. Kepala Staf Gabungan memberitahu saya bahwa kami telah siap untuk menyerang kapanpun. Saya yakin untuk maju tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB,” ujar Obama. “Operasi militer bisa dimulai besok, minggu depan atau satu bulan dari sekarang,” lanjutnya.
Namun dia mengklaim, meskipun AS memiliki “kewenangan untuk melakukan tindakan militer tanpa otorisasi kongres” tetapi AS harus “kuat sebagai sebuah bangsa” dan karena itu ia akan mengambil keputusan setelah perdebatan di Kongres.
Pidato Obama ini ditanggapi skeptis di Rusia.
Seorang pengamat politik, Dmitry Babich yakin, Obama takut bertanggung jawab.
“Dia takut untuk mengambil 100 persen tanggung jawab atas konsekuensi dari perang di Suriah. Obama seperti berpikir, keputusan harus diambil, namun biarkan orang lain, bukan aku yang harus bertanggung jawab untuk ini jika terjadi sesuatu,” ujarnya seperti dilaporkan Kavkaz Center.
Babich juga menyatakan pandangannya bahwa Kongres AS juga akan mencoba melempar tanggung jawab pada orang lain, misalnya, mereka akan berkata : “Kami hanya akan memilih setelah sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB mendukung keputusan ini.” (haninmazaya/arrahmah.com)