NEW YORK (Arrahmah.id) – The New York Times menerbitkan laporan yang mengejutkan pada Jumat (1/12/2023) yang mengungkapkan bahwa militer dan intelijen “Israel” telah mengetahui rencana serangan Hamas pada 7 Oktober selama lebih dari setahun sebelum hal itu terjadi. Cetak biru yang menguraikan rencana drone, paraglider, dan pasukan darat Hamas untuk memasuki “Israel” selatan telah beredar luas di kalangan pemimpin militer “Israel” tetapi dianggap tidak realistis.
Pengungkapan terbaru ini mungkin akan semakin mengancam Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu, yang telah mendapat kecaman dari lawan-lawan politik dan sekutunya karena kegagalannya dalam mencegah serangan 7 Oktober, dan karena penanganannya terhadap krisis penyanderaan, selain dari kasus yang sudah ada sebelumnya, korupsi dan kampanye kontroversial untuk merombak sistem peradilan.
Sementara itu, media “Israel” terus melaporkan bahwa Washington meningkatkan tekanan terhadap “Israel”, meskipun dampaknya belum dirasakan oleh warga Palestina di lapangan.
Meskipun “Israel” sebelumnya mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengobarkan perang di Gaza setidaknya selama dua bulan ke depan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dilaporkan mengatakan kepada kabinet perang “Israel” pada Kamis (30/11) bahwa mereka hanya memiliki waktu beberapa pekan tersisa untuk berperang pada saat ini karena meningkatnya tekanan pada pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Times of Israel melaporkan.
Blinken juga dilaporkan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan segera memberlakukan larangan visa terhadap pemukim ekstremis “Israel” yang melakukan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, lansir Reuters. (zarahamala/arrahmah.id)