NEW YORK (Arrahahmah.id) – New York Times melaporkan bahwa para penasihat mantan Presiden AS Donald Trump memperkirakan ide kepemilikan atas Gaza akan ditinggalkan, setelah Trump menyadari bahwa rencana tersebut tidak dapat diterapkan.
Dilansir dari Al Jazeera, mengutip sumber-sumber yang disebutnya “berinformasi”, surat kabar itu mengungkapkan bahwa usulan Trump untuk menguasai Gaza mengejutkan bahkan pejabat tinggi di pemerintahannya sendiri. Sumber tersebut juga menyatakan bahwa pemerintahan Trump tidak melakukan perencanaan mendasar untuk menilai kelayakan proposal tersebut.
Mantan Duta Besar AS untuk “Israel”, Dan Shapiro, menyebut rencana Trump tidak serius dan justru dapat memperburuk ekstremisme. Ia juga memperingatkan bahwa implikasi dari usulan tersebut bisa membahayakan upaya pembebasan sandera di Gaza.
Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa AS berencana mengambil kendali atas Gaza dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan pada hari Rabu bahwa Pentagon siap mempertimbangkan semua opsi terkait Gaza. Ia menambahkan bahwa “Presiden siap berpikir di luar kebiasaan, mencari solusi baru, unik, dan dinamis untuk masalah yang tampaknya tak terselesaikan.”
Usulan Trump ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk PBB, Liga Arab, serta negara-negara seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Turki, China, Prancis, Inggris, dan Rusia.
(Samirmusa/arrahmah.id)