CIREBON (Arrahmah.com) – Aliansi masyarakat Nahi Mungkar (ALMANAR) mengutuk keras pernyataan Nusron Wahid yang mengatakan “hukum konstitusi lebih tinggi daripada hukum Alloh”. Selain itu ALMANAR menyerukan kepada Ketua GP Anshor itu bertobat kepada Allah.
“ALMANAR menyerukan kepada Nusron Wahid agar bertobat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan tobatan nasuha dan menarik ucapannya/pernyataannya serta meminta maaf kepada umat Islam,” kata Jubir ALMANAR Abu Usamah Nur Irhab dalam pernyataannya kepada redaksi Sabtu (18/10/2014).
Selanjutnya kata dia, ALMANAR menyakini bahwasannya hukum Alloh lebih tinggi dari hukum siapapun termasuk hukum konstitusi. Hukum Alloh (Syariat Islam Al-Qur’an dan As sunnah) adalah sempurna, tidak mengandung kecacatan dan kebatilan sedikitpun, sumber dari segala sumber hukum dan menjadi petunjuk untuk semua manusia dan jin. (Lihat Qs.Fushilat: 42)
Untuk itu ALMANAR menyerukan kepada para Ulama, Kyai, Ustadz, Da’i, Guru Ngaji, Khotib dan Mubaligh, bahwa mengingat kian maraknya muncul Kemunkaran bahkan kemunkaran- kemunkaran besar dalam hal aqidah (pernyataan- pernyataan sesat kaum liberal cs, pemurtadan, pelecehan terhadap simbol kehormatan dan istilah syar’iyyah Islamiyyah, pembiaran/pengijinan terhadap kemunkaran) maka hendaklah segera ajarkan dan terangkan kepada umat mengenai HUKUM RIDDAH (MURTAD) dan hal-hal yang dapat menjadikan seseorang murtad dari Islam baik karena ucapan, perbuatan dan keberpihakan. Ini tanggung jawab kalian semua di hadapan Allah selaku Penyampai dan Penjaga Ilmu Risalah Dienullah AL-Islam.
“Takutlah Allah jika kalian hanya diam dan bungkam saja membiarkan umat digerogoti kemunkaran dan kemurtadan,” tegas Abu Usamah.
Adapun terhadap pihak- pihak yang membenci dan tidak suka dengan hukum Allah (syariat Islam), ALMANAR mengingatkan adzab dari Allah yang cepat atau lambat akan datang.
“Tunggulah adzab dari Alloh cepat atau lambat,” pungkasnya. (azm/arrahmah.com)