SURABAYA (Arrahmah.com) – Teks berita.Rencana Pemerintah Kota Surabaya untuk menutup tempat maksiat Gang Dolly pada 19 Juni mendatang mendapat dukungan dari sejumlah ormas Islam. Meski pro kontra terjadi atas rencana tersebut, sebanyak 58 Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam mendukung penuh penutupan Dolly, tak terkecuali NU.
Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU), Jawa Timur, K.H. Hasan-Mutawakkil Alallah mengatakan, NU dengan tegas mendukung penuh terhadap rencana Pemkot Surabaya untuk menutup arena bisnis maksiat Dolly. “NU juga siap untuk membantu jika memang dibutuhkan oleh Pemkot,” ujar KH Mutawakkil, Ahad (18/5/204) kepada RoL.
Tempat maksiat Dolly, lanjut Kiai Mutawakkil, lebih banyak mendatangkan madharat daripada manfaatnya. Untuk itu, katanya, penutupan lokalisasi dolly harus segera dilakukan sebelum bulan Ramadhan.
Kiai menilai, pihak yang menolak terhadap penutupan lokalisasi Dolly merupakan orang yang memiliki kepentingan di tempat tersebut. Menurutnya, mereka adalah orang yang bermain di dalam tempat pelacuran tersebut.
Pemkot Surabaya, kata dia, telah mempersiapkan pekerjaan kepada para perempuan pekerja seks komersial tersebut. Jadi, kata Kiai Mutawakkil, Pemkot Surabaya tidak akan menelantarkan para pelacur setelah lokalisasi tersebut ditutup.
“Pemkot ingin memberi pekerjaan yang terhormat, dan pemkot sudah menyiapkan anggaran yang besar,” katanya.
Namun, tidak semua Ormas mendukung penuh terhadap rencana penutupan lokalisasi Dolly. Seperti, Ormas Laskar Putih dan Pagar Jati. Kedua ormas tersebut menginginkan pemerintah menutup tempat hiburan malam terlebih dahulu sebelum menutup lokalisasi Dolly. (azm/arrahmah.com)