JAKARTA (Arrahmah.com) – Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffazh, salah satu badan otonom dibawah Nahdatul Ulama (NU) untuk pertama kalinya menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bertaraf internasional.
“Insya Allah MTQ internasional yang baru pertama kali kami adakan berjalan dengan baik,”kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (9/4).
Said Aqil menuturkan, untuk menyambut dan menyemarakan MTQ internasional, pihaknya akan mengadakan acara Goes to MTQ Internasional yang diharapkan mampu memberikan ruang bagi segenap lapisan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan syiar Alquran.
“Acara ini diharapkan dapat menciptakan komunitas Islami yang kreatif dikalangan remaja dan umum,” imbuhnya.
Menurut Said Aqil, pelaksnaan MTQ ini adalah salah satu cara untuk mengabadikan Al-Quran dengan pendekatan langsung dengan Al-Quran dan menyiarkan dengan sentuhan lain.
Said Aqil berharap, dengan diadakan MTQ ini dapat menciptakan Islami yang kreatif serta membuka cakrawala baru tentang konsep kegiatan religi.
“Dengan demikian, seluruh Umat Islam dapat berpartisipasi untuk mengapresiasi, mencintai dan menghayati Al-Quran,” tutur Said Aqil.
Dalam ajang ini, Panitia mengundang 1.500 peserta terbaik dari negara-negara sahabat dalam lingkup ASEAN untuk berkompetisi pada tanggal 3 Juli sampai 8 Juli 2012 yang sedianya digelar di Pontianak, Kalimantan Barat.
Untuk duta Indonesia akan diwakili oleh peserta terbaik MTQ Nasional yang diselenggarakan beberapa hari sebelum pelaksanaan MTQ Internasional.
Untuk menyambut dan menyemarakkan MTQ ini, Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh NU mengadakan serangkaian kegiatan dengan tajuk ‘Goes to MTQ Internasional’ dengan harapan mampu memberikan ruang bagi lapisan masyarakat untuk kegiatan syiar Al-Quran ini.
Said Aqil menjelaskan, gelaran MTQ pertama kali digelar oleh NU, kemudian diadopsi oleh pemeritah pada 1962 lalu. Selanjutnya pemerintah melalui Kementerian Agama secara berkala menggelar MTQ tingkat Nasional. “Kita akan coba hidupkan MTQ internasional yang spektakuler,” tuturnya.
Indonesia sendiri, lanjut Said Aqil, selalu juara MTQ tingkat internasional. Dalam pagelaran MTQ Internasional di Iran, wakil Indonesia memenangi dua gelar, begitu juga di Malaysia dan Turki. “Pak Hasyim sendiri salah satu juri internasional,” ungkapnya.
Lomba ini akan dibagi menjadi dua kategori, yakni musabaqah dan nafas qurani. Nantinya para peserta dari Indonesia akan diambil pada MTQ tingkat nasional yang berlangsung pada 23-24 Juni mendatang. (bilal/arrahmah.com)