JAKARTA (Arrahmah.com) – Pasar Muamalah yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, menjadi viral karena menggunakan dirham dan dinar sebagai alat pembayaran yang berujung penangkapan terhadap pendirinya, Zaim Saidi, oleh Bareskrim Polri dan ditetapkan sebagai tersangka.
Dua organisasi besar Islam di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah mempertanyakan alasan penangkapan ini.
Sekjen MUI yang juga Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, KH Anwar Abbas, membandingkan dengan banyaknya penggunaan uang asing termasuk dolar, dalam transaksi wisatawan asing di Bali.
“Di Bali kita lihat masih banyak orang melakukan transaksi dengan dolar AS, ini tentu saja maksudnya adalah untuk memudahkan transaksi terutama dengan wisatawan asing,” ujar Anwar Abbas, Jumat (5/2).
Sementara Ketua PBNU, KH Marsudi Syuhud, menyinggung soal situasi perekonomian Indonesia yang tengah mengalami kesulitan.
Kehadiran ide kreatif seperti Pasar Muamalah ini menurutnya perlu dibina untuk mendorong pulihnya ekonomi.
“Kalau ternyata di kegiatan Pasar Muamalah, ada bentuk kegiatan ekonomi yang bisa meningkatkan perekonomian di daerah itu, lagi musim COVID-19 seperti ini dan ekonomi masih lesu, maka baiknya, kegiatan seperti ini dibina,” kata Marsudi kepada kumparan, Kamis (4/2).
(ameera/arrahmah.com)