OSLO (Arrahmah.id) – Pihak berwenang Norwegia mengkonfirmasi pada Sabtu (9/3/2024), bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk berkontribusi dalam pengiriman bantuan darurat melalui udara di Jalur Gaza.
“Namun saya ingin menekankan bahwa ini bukanlah solusi yang optimal. Solusinya adalah ‘Israel’ harus membuka perbatasan dan memastikan akses yang aman dan permanen ke Gaza,” kata Menteri Pembangunan Anne Beathe Tvinnereim kepada lembaga penyiaran lokal, NRK.
“Angkatan Bersenjata Norwegia telah ditugaskan untuk menyelidiki berbagai alternatif yang mungkin dapat kami bantu, namun masih terlalu dini untuk mengatakan apa pun tentang jenis bantuannya,” kata juru bicara angkatan bersenjata Stine Barclay Gaasland, kepada NRK.
Lima orang tewas pada Jumat (8/3) ketika sedang menunggu bantuan makanan, dan beberapa lainnya terluka, ketika sebuah parasut yang mendaratkan bantuan kemanusiaan gagal terbuka, di utara kamp pengungsi Shati, Kota Gaza.
Kantor Media di Gaza menyebut pendaratan tersebut sebagai “propaganda yang mencolok dan bukannya layanan kemanusiaan” dan menuntut agar makanan diijinkan masuk melalui jalur darat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Dewan Keamanan (DK) PBB pekan lalu mengenai kelaparan yang sedang terjadi di Jalur Gaza dan mendesak agar segera dilakukan tindakan untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan di wilayah kantong tersebut, di mana banyak anggota DK PBB yang memperingatkan bahwa “Israel” menggunakan “kelaparan sebagai senjata perang.” (Rafa/arrahmah.id)