OSLO (Arrahmah.com) – Norwegia, yang memimpin sekelompok donor internasional untuk Palestina, pada Selasa (2/6/2020) mendesak “Israel” untuk tidak mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.
Norwegia mengepalai Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC), yang bertemu pada Selasa (2/6/2020) untuk membahas rencana “Israel” untuk memperluas kedaulatannya ke permukiman Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat.
“Setiap langkah unilateral akan merusak proses (perdamaian), dan pencaplokan akan menjadi pelanggaran langsung dan bertentangan dengan hukum internasional,” Menteri Luar Negeri Ine Eriksen Soereide mengatakan kepada Reuters setelah pertemuan.
Norwegia membantu menengahi Kesepakatan Oslo 1993 dan 1995, yang mengatur pemerintahan sendiri Palestina sementara dan terbatas di wilayah pendudukan dan memprakarsai proses perdamaian jangka panjang yang kini hampir mati.
Soereide mengatakan dia telah berbicara pada hari Selasa dengan rekannya dari “Israel”, Gabi Ashkenazi, untuk mendesak “Israel” untuk melanjutkan pembicaraan langsung dengan Palestina dan menghindari tindakan sepihak.
“Itu akan merusak potensi solusi dua negara,” katanya.
Pertemuan AHLC juga mendesak para donor untuk memenuhi komitmen keuangan mereka kepada Otoritas Palestina dan badan bantuan Palestina untuk membantu memerangi penyebaran virus corona.
Otoritas kesehatan Tepi Barat melaporkan 388 kasus virus corona dengan dua kematian pada Senin, sementara di Gaza, 61 kasus dan satu kematian telah didaftarkan.
(fath/arrahmah.com)