JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, memperkirakan rupiah akan terus melemah hingga ke level Rp15.000/dolar AS.
“Tunggu saja. Rupiah bakal tembus angka Rp15.000 dalam waktu dekat ini, seiring naiknya suku bunga yang dilakukan The Fed (bank sentral Amerika Serikat, red),” katanya Senin (14/9/2015), lansir Poskota
The Fed akan menaikkan suku bunga pada 16-17 September 2015. Mereka akan menaikkan suku bunga berkisar 1-1,5 persen. Minimal 0,75 persen.
Selain naiknya suku bunga The Fed, ia mengungkap gebrakan yang diambil pemerintah lewat paket kebijakan ekonomi juga belum berarti. Terbukti sehari digulirkannya paket kebijakan ekonomi, nilai tukar rupiah justru melemah ke angka Rp14.500/dolar AS.
Jadi paket kebijakan ekonomi yang digulirkan belum begitu greget. Ibarat hanya obat penghilang rasa sakit, tapi belum menyembuhkan rasa nyeri. Belum menyembuhkan penyakit secara total.
Saat ini paket kebijakan ekonomi yang sudah konkrit betul hanya masalah kepemilikan apartemen oleh asing dan subsidi bunga atau kredit usaha rakyat (KUR). “Sedangkan paket kebijakan ekonomi lainnya masih mengangkasa. Masih di awang-awang,” tandasnya.
Karena itu, ia menegaskan efektivitas paket kebijakan ekonomi yang digulirkan pemerintah baru terlihat dan dirasakan tiga atau empat bulan ke depan.
Seharusnya, pemerintah melakukan persiapan menghadapi peperangan mata uang yang semakin memanas. China saja menyiapkan ratusan miliar dolar AS untuk menjaga ekonominya tetap aman. (azm/arrahmah.com)