BANDUNG (Arrahmah.com) – “Fakta yang ada, NKRI kini terkesan menjadi Negara Korporasi Republik Indonesia” ujar Ustadz Agus Suryana, Pengurus DPD I HTI Jawa Barat pada Konferensi Islam dan Peradaban Kabupaten Bandung di Pajajaran Convention Centre, Hortel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (31/5/2014).
Sistem demokrasi liberal, menurutnya menjadi penyebab terperangkapnya Indonesia dalam jerat korporasi. “Demokrasi telah memberikan celah bagi para korporasi atau pengusaha kapitalis besar untuk menjadi pihak yang mengendalikan negara” katanya.
Pada akhirnya, selain tepat disebut NKRI, hari ini Indonesia juga menurutnya menjadi Negara yang dipimpin oleh kekuasaan penguasaha, yang tak lain gabungan dari penguasa dan pengusaha kapitalis besar.
“Kedua pihak tersebut berkongsi untuk menindas dan mengelabui rakyat. Berbagai sumber daya alam akhirnya mulus dikeruk berbagai perusahaan asing. Indonesia tak mendapat apa-apa,” ungkapnya.
Menyambung apa yang disampaikan Ustadz Agus, perwakilan dari DPP HTI Ustadz Adhi Maretnas Harapan, menyampaikan kondisi global yang sedang bergerak membenci kapitalisme. “Kini, kapitalisme sudah dibenci. Bahkan di Negara induknya sendiri, Amerika Serikat.Ini menandakan bahwa penduduk bumi mulai menghendaki digantinya sistem tersebut,” katanya.
Karenanya, dihadapan ribuan peserta yang hadir, dia mengajak peserta untuk sama-sama berjuang untuk menegakkan Khilafah.
“Dalam kondisi ini, Khilafah sesungguhnya alternatif dari sistem demokrasi dan ekonomi kapitalisme liberal,” tambahnya (azm/mijabar/arrahmah.com)