(Arrahmah.com) – Keikut sertaan wakil Imarah Islam Afghanistan dalam The Academic Conference yang digelar di Doshisha University, Kyoto, Jepang pada 27 Juni 2012 merupakan bukti kepedulian Imarah Islam Afghanistan terhadap dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Hal itu merupakan bukti nyata atas kebohongan kampanye media massa Barat yang mencitrakan Taliban sebagai rezim yang menelantarkan pendidikan rakyatnya, khususnya pendidikan bagi kaum wanita.
Hal yang unik dalam konferensi akademi di Kyoto tersebut adalah susunan utusan dari Afghanistan. Pemerintah Jepang sebagai penyelenggara konferensi akademi internasional tersebut justru mengundang wakil dari Imarah Islam Afghanistan, pihak yang selama ini distempel sebagai teroris oleh negara-negara zionis, salibis, dan paganis internasional. Tak kurang dari PBB sendiri ikut memberikan stempel keji tersebut.
Selain utusan dari Imarah Islam Afghanistan yang diwakili oleh Maulawi Qari Dien Muhammad, Afghanistan juga diwakili oleh Dr. Ghairat Baher, utusan dari kelompok Hizbul Islami pimpinan Ir. Qalbu Dien Hikmatyar.
Barangkali hal yang paling ‘lucu’ dari konferensi akademik di Kyoto itu adalah tidak diundangnya utusan dari pemerintahan boneka Hamid Karzai oleh pihak penyelenggara. Hamid Karzai telah mengirimkan Makshum Stanikzai sebagai utusan resmi ke forum internasional tersebut. Namun karena namanya tidak termasuk dalam daftar undangan panitia, ia tidak boleh mengikuti acara dan terpaksa duduk dengan muka masam di luar ruangan.
(muhib almajdi/arrahmah.com)