ABUJA (Arrahmah.com) – Militer Nigeria pada Sabtu (18/5/2013) memberlakukan jam malam di beberapa wilayah di timur laut Nigeria saat tentara melakukan penekanan dalam kampanye melawan Mujahidin Boko Haram yang membuat para penduduk setempat harus melarikan diri dari rumah mereka.
Nigeria meluncurkan operasi pembersihan terhadap anggota Boko Haram pada pekan ini, mengerahkan ribuan tentara di tiga negara bagian di mana presiden Nigeria mengumumkan keadaan darurat setelah kelompok Islam itu merebut sebuah wilayah dan mengusir pemerintah di sana.
Kelompok yang menyatakan tengah berjuang untuk menegakkan negara Islam di Nigeria utara yang mayoritas Muslim, telah melakukan sejumlah serangan dalam beberapa tahun terakhir dan telah menjadi lebih berani dan lebih bersenjata dalam beberapa bulan terakhir.
Di kota Maiduguri, negara bagian Borno, jam malam 24 jam diberlakukan di 12 pemukiman, menurut juru bicara militer Letnan Kolonel Sagir Musa dalam sebuah statemen seperti dilaporkan AFP.
Militer mengklaim bahwa puluhan pejuang Boko Haram telah dibunuh dalam serangan yang menargetkan tiga negara bagian termasuk Adamawa, Yobe dan Borno.
Warga mulai melarikan diri dari rumah mereka karena takut menjadi korban setelah jet temput melancarkan serangan pengecut di Borno.
“Sangat menakutkan dalam tiga hari terakhir,” ujar Buba Yawuri, yang rumahnya berada di kota Kwalaram di Marte namun telah melarikan diri ke kota perbatasan Gomboru Ngala.
“Jet tempur dan helikopter terus melayang di langit dan kami terus mendengar ledakan besar dari jauh,” ujarnya kepada AFP.
Ia mengatakan, saat serangan udara dimulai, pasukan keamanan mengatakan kepada seluruh penduduk untuk tetap berada di rumah, memotong akses keluarganya untuk mendapatkan makanan dan air.
“Aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Aku mengambil jalan dan mencapai Gomboru Ngala pada Sabtu pagi,” lanjutnya.
Shafi’u Breima, warga di Gomboru Ngala mengatakan bahwa kota perbatasan ini menerima aliran pengungsi yang tiba dari Marte dan wilayah sekitar.
Ini adalah kampanye militer terbesar yang dilakukan pemerintah Nigeria dan pertama kalinya Nigeria melancarkan serangan udara di dalam wilayahnya sendiri.
Banyak pihak memperingatkan ada resiko tinggi kematian warga sipil dan militer Nigeria dituduh melakukan pelanggaran HAM besar-besaran di masa lalu termasuk serangan membabi buta terhadap warga sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)