NIGER (Arrahmah.com) – Dua puluh anak termasuk di antara 34 pengungsi yang ditemukan meninggal di gurun Sahara, ungkap pemerintah Niger pada Rabu (15/6/2017) malam.
Diperkirakan kelompok pengungsi itu sedang menyeberang dalam upaya untuk mencapai Eropa, lansir WB.
Menteri Dalam Negeri Niger Mohammed Bazoum mengatakan mereka, yang ditemukan dekat kota Assamakka di perbatasan Aljazair-Niger, diyakini telah meninggal karena kehausan antara tanggal 6 dan 12 Juni setelah ditinggalkan oleh penyelundup.
Pernyataan Bazoum ini tidak menjelaskan kewarganegaraan korban atau memberikan rincian lebih lanjut selain mengatakan ada sembilan perempuan dan lima laki-laki yang termasuk di antara kelompok.
Niger, yang berbatasan dengan Libya dan Aljazair, merupakan koridor utama untuk migrasi antara sub-Sahara Afrika dan Eropa.
Pada tahun 2013, jasad 92 pengungsi ditemukan terkubur di Nigerien bagian dari gurun Sahara.
Niger, salah satu negara termiskin di dunia, juga menghadapi masalah keamanan di tenggara, di mana konflik telah menyebabkan lebih dari 280.000 orang meninggalkan rumah mereka.
(banan/arrahmah.com)