KUPANG (Arrahmah.com) – Karena disangka ISIS, sejumlah 11 santri dari Jawa Timur ditangkap polisi di Pulau Rote. Saat ini, santri yang hendak bertabligh tersebut dikembalikan ke Kota Kupang, sebagaimana dilansir Viva News, Senin (30/3/2015).
Sungguh tak disangka, niat baik 11 santri untuk mensyiarkan ajaran Islam justru berujung petaka. Mereka nyaris dihakimi massa karena dicurigai sebagai anggota ISIS di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
11 santri yang berasal dari salah satu pesantren di Jawa Timur terpaksa diamankan polisi dan dikembalikan ke Kota Kupang untuk mencegah terjadinya aksi massa.
Muhammad Koshim salah seorang santri yang tergabung dalam Jama’ah Tabligh itu mengatakan, mereka ke Rote Ndao dengan misi silaturahim dan berdakwah tentang ajaran Islam dan tidak terkait dengan gerakan apapun, apalagi ISIS.
“Kami hanya ingin dakwah, tanpa ada maksud lain,” ujar Koshim, Ahad (29/3).
Sayangnya, kecurigaan mereka sebagai jaringan ISIS tidak saja berasal dari kalangan non-Muslim. Tapi juga oleh sesama Ummat Islam di Rote.
Mereka dicurigai sebagai anggota ISIS saat hendak menumpang tinggal sementara waktu untuk berdakwah di salah satu masjid di wilayah tersebut. Namun, permintaan itu ditolak, warga lalu berusaha mengusir mereka dan melaporkannya ke polisi.
11 santri itu dievakuasi dengan pengawalan ketat polisi bersenjata dari masjid menuju pelabuhan Rote untuk dipulangkan kembali tempat asalnya dari Kota Kupang menggunakan Kapal Ferry. Allahu yahfidz. (adibahasan/arrahmah.com)