MOSKOW (Arrahmah.com) – Ketua tim perundingan Taliban, Sher Mohammad Abbas Stanikzai, mengancam akan membunuh warga Amerika Serikat (AS) apabila AS masih berada di Afghanistan setelah tenggat waktu yang disepakati, lapor Voice of America (29/1/2021).
“Kami akan membunuh mereka, baik ada imbalan maupun tidak untuk itu. Kami menerima imbalan dari Tuhan. Kami memerangi penjajah tanpa imbalan, tanpa hadiah,” ancam Stanikzai dalam kunjungannya ke Moskow untuk bertemu pejabat tinggi Rusia.
Stanikzai mengatakan dalam konferensi pers bahwa Taliban menandatangani perjanjian dengan pemerintah terpilih yang sah di Amerika, adapun peninjauan perjanjian yang telah terjadi oleh pemerintahan baru AS adalah keputusan internal mereka. Tetapi ini tidak berarti Washington meninggalkan perjanjian sebelumnya, lanjutnya.
“Dalam sejarah Afghanistan, tak seorang pun pernah memberi jalan yang aman bagi pasukan penyerang asing. Jadi, ini adalah kesempatan baik bagi Amerika karena kami memberi mereka jalan aman untuk keluar berdasarkan perjanjian ini. Kami berharap pada waktu mereka meninjaunya, mereka akan muncul dengan kesimpulan positif serupa,” tegas Stanikzai.
Ia juga menolak dengan menyebut tuduhan yang sama sekali palsu bahwa Taliban telah menerima hadiah dari Rusia untuk membunuh tentara AS di Afghanistan.
“Kami tidak memerlukan siapa pun untuk memberi kami imbalan karena membunuh warga Amerika. Amerika adalah penyerang dan kami telah membunuh mereka sejak 2001,” kata Stanikzai seraya menekankan perlunya bagi Washington untuk tetap mematuhi jadwal penarikan pasukan yang telah disepakati bersama.
Perjanjian AS-Taliban mewajibkan semua tentara Amerika dan NATO untuk meninggalkan Afghanistan selambat-lambatnya bulan Mei dengan imbalan janji Taliban untuk mengambil langkah-langkah kontraterorisme serta janji untuk berunding dengan lawan-lawannya di Afghanistan mengenai suatu kesepakatan politik yang akan mengakhiri secara permanen perang dua dekade di negara itu. (Hanoum/Arrahmah.com)