PARIS (Arrahmah.id) – Saat Paris bersiap menyambut setengah juta pengunjung selama Olimpiade Musim Panas 2024, ada beberapa tamu tak diundang yang harus mereka hilangkan.
Pemerintah Prancis pekan lalu mengumumkan pihaknya meluncurkan upaya bersama untuk memerangi kutu busuk, yang banyak muncul di transportasi umum, bioskop, dan rumah sakit.
Serangga penghisap darah ini terlihat di Metro Paris, kereta berkecepatan tinggi, dan di bandara Charles de Gaulle Paris, dan para pelancong yang merasa jijik mengunggah videonya di media sosial.
“Negara harus segera membuat rencana aksi melawan momok ini ketika Prancis bersiap menyambut Olimpiade dan Paralimpiade pada 2024,” kata wakil walikota ibu kota, Emmanuel Gregoire, dalam suratnya kepada Perdana Menteri Elisabeth Borne pekan ini.
Kapan masalah kutu busuk dimulai?
Selama musim panas, orang-orang mulai mengeluh di X tentang kutu busuk di bioskop. Mereka mengunggah gambar gigitan serangga tersebut setelah mengunjungi bioskop.
Baru-baru ini, penduduk dan wisatawan melihat kutu busuk di hotel, kereta metro, kereta berkecepatan tinggi, dan di bandara.
Ada juga kekhawatiran mengenai penyebaran kutu busuk selama Paris Fashion Week, yang berakhir pada Selasa kemarin (3/10/2023).
Apakah ini pertama kalinya kutu busuk menyerang Paris?
Meskipun kutu busuk dianggap telah dimusnahkan di Prancis pada 1950-an, namun baru-baru ini kutu busuk kembali muncul.
ANSES, Badan Keamanan Pangan, Lingkungan, dan Kesehatan Kerja Perancis, melaporkan bahwa antara 2017 dan 2022, lebih dari satu dari 10 rumah tangga terserang kutu busuk.
Pakar pemusnahan melaporkan bahwa 400.000 alamat, termasuk hotel, apartemen, dan rumah di Paris berada dalam pengawasan pada 2018.
Pada 2020, pemerintah Prancis meluncurkan kampanye yang mencakup hotline kutu busuk dan situs web khusus untuk mengatasi masalah ini.
Mengapa kutu busuk kembali muncul?
Pada tahun-tahun sebelumnya, insektisida ampuh seperti DDT banyak digunakan. Bahan kimia tersebut telah dilarang karena terlalu berbahaya dan menyebabkan munculnya kembali kutu busuk dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Juli, ANSES mengaitkan peningkatan jumlah kutu busuk dengan “peningkatan jumlah perjalanan dan meningkatnya resistensi kutu busuk terhadap insektisida”.
Apa yang dilakukan Paris untuk mengatasi krisis kutu busuk?
Untuk saat ini, tampaknya ibu kota Prancis tersebut berada pada tahap awal upayanya untuk mengatasi masalah tersebut.
Balai kota Paris pada Kamis (28/9) mendesak pemerintahan Presiden Emmanuel Macron untuk membantu menjinakkan wabah ini, termasuk dengan membentuk satuan tugas khusus.
Menteri Transportasi Clement Beaune mengatakan pada Jumat (29/9) bahwa ia akan berdiskusi dengan operator transportasi pekan ini mengenai metode untuk mengatasi masalah ini dan melindungi penumpang.
Wakil Walikota Gregoire telah meminta perusahaan asuransi untuk memasukkan perlindungan kutu busuk ke dalam polis asuransi rumah mereka, karena masyarakat berpenghasilan rendah jarang memiliki sarana untuk menghubungi perusahaan pengendalian hama.
Gregoire menambahkan, kutu busuk telah ada di Paris sebelumnya dan akan terus ada. Ia melihat Olimpiade, yang akan dimulai pada akhir Juli 2024, sebagai kesempatan bagi semua orang untuk bekerja sama mengatasi masalah ini.
Namun, Ondřej Balvín, kepala Tim Peneliti Kutu Busuk Universitas Ilmu Hayati Ceko di Praha, mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa (3/10) bahwa Paris tidak mungkin mampu mengatasi kutu busuk sebelum Olimpiade.
“Sulit bagi saya untuk membayangkan bahwa pemerintah berhak atau mampu memberantas kutu busuk di suatu negara,” katanya. “Masalahnya terjadi di tempat tidur pribadi. Pemerintah dapat membantu [dengan] memasarkan bahan-bahan kimia baru, atau mendukung lembaga-lembaga yang mendidik para pengendali hama, atau mengambil alih pedoman pengendalian hama.”
Apa yang dapat dilakukan orang untuk melawan kutu busuk?
ANSES merekomendasikan dalam laporannya bahwa metode non-kimia harus digunakan untuk memberantas kutu busuk, seperti menggunakan panas kering dari pengering udara panas untuk merawat pakaian dan alas tidur yang tertular atau menyimpan kain yang terinfest asi pada suhu beku selama beberapa hari.
Meskipun panas dapat digunakan untuk seluruh ruangan, pembekuan lebih baik untuk merawat pakaian atau benda-benda kecil, kata laporan itu.
Penggunaan metode kimia seperti insektisida tidak dianjurkan karena kutu busuk semakin kebal terhadap insektisida sehingga tidak efektif. Inilah sebabnya mengapa jumlah kutu busuk semakin meningkat.
Metode kimia juga dapat menimbulkan bahaya tambahan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
“Masalahnya di Eropa adalah zat-zat ini diatur secara ketat,” kata Balvín dari Tim Peneliti Kutu Busuk.
“Pilihannya terbatas dan menurut saya [kita sedang] terus berjuang melawan kutu busuk dan tidak banyak peluang untuk perbaikan yang cepat, setidaknya bagi manusia.” (zarahamala/arrahmah.id)