WASHINGTON (Arrahmah.id) — Surat kabar The New York Times melaporkan bahwa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak rencana penjajah “Israel” untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran yang dijadwalkan pada Mei mendatang. Sebaliknya, Trump memilih membuka jalur negosiasi dengan Teheran terkait program nuklirnya.
Mengutip sejumlah pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, laporan tersebut menyebut bahwa “Israel” telah mengirimkan rencana serangannya ke Gedung Putih, yang mencakup target-target fasilitas nuklir Iran.
Sejumlah pejabat tinggi militer, intelijen, dan politik AS, termasuk Komandan United States Central Command (CENTCOM) Jenderal Michael Kurilla dan Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, disebut telah membahas bagaimana dukungan Amerika terhadap serangan itu jika Trump memberikan persetujuan.
Namun, menurut laporan The New York Times, para pejabat AS secara umum menunjukkan sikap keberatan dalam pertemuan-pertemuan tersebut terhadap rencana agresi militer “Israel”.
Sebagaimana diketahui, Iran dan “Israel” saling memandang satu sama lain sebagai musuh utama. Keduanya telah lama saling menuduh terlibat dalam aksi sabotase dan serangan siber.
Pada 2015, Amerika Serikat bersama Inggris, Prancis, China, Rusia, dan Jerman menandatangani perjanjian dengan Iran terkait program nuklirnya. Namun, Trump menarik AS dari kesepakatan tersebut pada 2018 dan kembali memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Teheran.
Kamis lalu, lembaga penyiaran resmi “Israel” melaporkan bahwa Tel Aviv telah menyiapkan rencana menyerang fasilitas nuklir Iran dan berharap AS akan ikut ambil bagian. Serangan tersebut, menurut mereka, diperkirakan dapat menunda program nuklir Iran selama setahun atau lebih.
Namun, Trump memutuskan untuk tidak mendukung serangan itu.
Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu pada 3 April lalu, Trump menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyetujui aksi militer tersebut dan lebih memilih membuka jalur diplomasi dengan Teheran, kata laporan tersebut.
Pekan lalu, perundingan antara AS dan Iran pun telah digelar dan diklaim oleh Gedung Putih sebagai “positif dan konstruktif”. Putaran selanjutnya dijadwalkan berlangsung di Roma pada Sabtu mendatang dengan kehadiran mediator dari Oman.
(Samirmusa/arrahmah.id)
FOLLOW US
📢 Telegram Utama
🎥 Telegram Video
📸 Instagram
🐦 X (Twitter)
💬 WhatsApp Channel
🎵 TikTok
▶️ YouTube
🔴 Redz App