WASHINGTON (Arrahmah.id) — Militer Amerika Serikat dilaporkan mulai menarik ratusan tentaranya dari wilayah utara Suriah dan bersiap menutup tiga dari delapan pangkalan militernya di kawasan tersebut, menurut laporan New York Times yang terbit Kamis (18/4).
Mengutip pernyataan para pejabat senior Pentagon, surat kabar tersebut menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan AS tengah mempersiapkan penutupan tiga pangkalan di timur laut Suriah, yakni: pangkalan Green Village (Desa Hijau), pangkalan Eufrat, serta satu pangkalan kecil lainnya yang tidak disebutkan namanya.
Penarikan ini akan mengurangi jumlah pasukan AS di Suriah dari sekitar 2.000 menjadi hanya 1.400 tentara.
Masih menurut laporan tersebut, para komandan militer AS akan melakukan evaluasi setelah 60 hari guna menilai kemungkinan pengurangan tambahan terhadap kehadiran militer Amerika di Suriah.
Sebagaimana diketahui, pada akhir tahun lalu, Amerika Serikat justru meningkatkan jumlah pasukannya di Suriah dengan dalih memerangi sisa-sisa kelompok Daulah Islam (ISIS) dan menangkal serangan dari milisi yang didukung Iran terhadap pangkalan-pangkalan AS di kawasan.
Sementara itu, pada awal Februari lalu, jaringan NBC News melaporkan bahwa Pentagon telah mulai menyusun rencana untuk penarikan penuh pasukan AS dari Suriah dalam jangka waktu 30, 60, atau 90 hari—sejalan dengan kebijakan baru Presiden Donald Trump yang dikenal anti-perang jangka panjang di luar negeri.
Langkah ini dipandang oleh sejumlah pengamat sebagai bagian dari perubahan strategi Amerika di Timur Tengah, di tengah meningkatnya ketegangan regional antara poros perlawanan dan aliansi AS-“Israel”. (Samirmusa/Arrahmah.id)