JAKARTA ( Arrahmah.com) – Neturei Karta, sekelompok Yahudi yang disebut-sebut sebagai yahudi anti zionis dan baik, ternyata hanyalah bagian dari konspirasi yang diciptakan Yahudi dan Israel untuk mengesankan bahwa tidak perlu memusuhi Yahudi.
Hal ini diungkapkan oleh Jomah M Al Najjar dari Palestinian Welfare House saat berbincang-bincang dengannya di Jakarta, Sabtu malam(7/4).
“Jews is Jews (Yahudi tetap Yahudi)”Kata Jomah mengawali penjelasannya kepada arrahmah.com, Jakarta, sabtu malam, (7/4).
Menurutnya, kelompok Neturei Karta ini bermuka dua. Di depan umat Islam mereka seakan pro Palestina, tapi di depan zionis mereka juga melakukan inteligensi karena pada kenyataannya mereka sama – sama Yahudi.
“Neturei Karta membawa misi Ghazwul Fikri, dimana rasa perduli mereka ini dijadikan senjata agar rakyat Palestina memberikan simpati kepada yahudi, seakan tidak semua yahudi itu seperti Zionis Israel lalu dari situ Negara Palestina bisa hidup berdampingan dengan Negara Israel. Padahal jelas Zionis Israel tidak memiliki hak sedikit atas tanah Palestina” paparnya.
Jomah juga menegaskan agar umat Islam tidak dikelabui dengan isu kemanusiaan yang digulirkan oleh kelompok Naturei Karta. Karena Naturei Karta ini tetap merupakan bagian dari kepentingan berdirinya Negara Israel.
“Selain bermuka dua, Neturei karta ini juga merupakan alat dari operasi inteligen dari Zionis Israel” tambahnya.
Jomah juga bercerita bahwa Hamas sendiri pernah mendapat kritikan dari negara negara Islam agar tidak terlalu keras dengan Israel dan bisa sedikit lebih fleksibel, demi keselamatan rakyat Jalur Gaza. Namun kritikan tersebut dibantah keras oleh Hamas.
“Jika kita memberikan fleksibilitas kepada Zionis Israel, itu sama saja kita justru tidak perduli kepada masa depan rakyat Palestina. Karena kami menjaga keselamatan dan masa depan rakyat Palestina inilah makanya Hamas tidak mau mentoleris Israel dan tidak mau berkompromi bahwa Israel harus pergi dari tanah Palestina” tambah Jomah.
Neturei karta yang secara harfiyah berarti Penjaga Kota muncul sebagai aksi penentangan terhadap Zionis, dibentuk secara resmi pada 1935 sebagai reaksi atas munculnya zionisme dan rencana pembentukan negara Israel. Penentangan itu dilatarbelakangi keyakinan bahwa pembentukan negara Israel hanya diperbolehkan pada saat kedatangan sang juru selamat (Messiah/Imam Mahdi).
Pada awalnya anggota organisasi ini terkonsentrasi di Yerusalem. Kemudian, mereka menyebar sampai London, New York, berbagai kota di Amerika Utara dan juga di Lithuania Mereka menilai kaum zionis yang dianggap sekuler, telah mengotori Tembok Ratapan
Melihat hal tersebut, Jomah berharap umat Islam Indonesia jangan terkelabui oleh propaganda kelompok Naturei Karta ini. Karena prinsip perjuangan Palestina itu adalah Aqidah, dan tujuan kemerdekaannya adalah dengan perginya Negara Zionis Israel dari tanah Palestina dan membebaskan masjid Al Aqso. (bilal/arrahmah.com)