TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk menjalin “hubungan istimewa” dengan Indonesia. Netanyahu mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang sangat penting bagi Israel.
“Indonesia sangat, sangat penting bagi kami. Itu adalah negara yang sangat penting. Ini adalah salah satu negara terakhir di dunia yang tidak memiliki hubungan terbuka dan kuat dengan Israel. Sebagian besar negara melakukannya, ” kata Netanyahu pada konferensi internasional untuk jurnalis Kristen di Yerusalem sebagaimana dilansir Times of Israel (15/10/2018).
“Indonesia (memiliki) lebih dari 200 juta penduduk. Negara itu memiliki Muslim. Memiliki puluhan juta umat Kristen. Kami ingin melihat mereka di sini. Kami ingin memiliki hubungan yang baik dengan mereka, ” tambahnya.
Pernyataan sang perdana menteri itu disebut Times of Israel merupakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan Monique Rijkers, salah seorang wartawan dan “aktivis pro-Israel” dari Jakarta yang ikut dalam konferensi itu.
“Saya akan berusaha untuk visa, saya akan melihat apa yang bisa saya lakukan,” kata Netanyahu.
Dari total 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), ada 32 negara yang tidak mengakui atau tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebagian besar dari 32 negara tersebut adalah negara-negara di Timur Tengah dan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Belum ada komentar dari pemerintah Indonesia terkait pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tersebut.
Namun, dalam berbagai pernyataan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), baik lewat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ataupun Juru Bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir menyebut Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai kemerdekaan Palestina benar-benar terwujud.
(ameera/arrahmah.com)