YERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menandatangani sebuah dekrit yang menyatakan bahwa TV Al-Aqsha Palestina sebagai organisasi teroris. Ia mengklaim stasiun TV itu digunakan oleh Hamas untuk merekrut kelompok-kelompok teror, lapor media “Israel”.
“Keputusan ini datang atas rekomendasi Shin Bet dan Biro Nasional Kementerian Pertahanan untuk Pendanaan Penanggulangan Teror, setelah Shin Bet mengungkapkan penggunaan kelompok Hamas atas saluran TV Al-Aqsha untuk melakukan perekrutan,” lanjut laporan itu.
Pada Februari, Shin Bet mengklaim bahwa para penyiar saluran TV Al-Aqsha menggunakan kutipan dari Al-Quran atau bahasa yang halus sebagai isyarat untuk merekrut agen Hamas di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Pesawat-pesawat tempur “Israel” telah menargetkan dan menghancurkan TV dan Radio Al-Aqsha beberapa kali sejak tahun 2000, ketika TV itu pertama kali diluncurkan setelah bertahun-tahun dilarang oleh Otoritas Palestina.
Pada November 2018, pesawat-pesawat tempur “Israel” membom markas saluran di pusat kota Gaza atas klaim hasutan terhadap warga “Israel”.
“Keputusan Netanyahu terhadap saluran TV Al-Aqsha bertujuan untuk mendorong penargetan lembaga media dan upaya untuk menjelekkan dan mencegah pengiriman pesan ke dunia dan untuk menekan cerita dan narasi kami,” kata saluran itu dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan atas klaim Netanyahu.
Pada 2010, Amerika Serikat memasukkan TV Al-Aqsha ke dalam daftar hitam atas klaim hasutan terhadap warga “Israel”.
Semua serikat pekerja media Palestina mengutuk keputusan “Israel” dengan mengatakan: “Al-Aqsha bekerja untuk mengungkap agresi harian “Israel” terhadap Palestina pada saat “Israel” tidak ingin ini dilaporkan kepada dunia.”
“Israel” menyatakan TV Al-Aqsha sebagai kelompok teroris dalam upaya untuk menekan suara TV Al-Aqsha, yang merupakan suara dari semua warga Palestina yang menjadi sasaran kebrutalan dan barbarisme “Israel”.
(fath/arrahmah.com)