TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (4/8/2020) memperingatkan kelompok Hizbullah Libanon dan lainnya setelah pasukan ‘Israel’ mengatakan mereka menggagalkan upaya penyusupan kelompok ‘militan’ itu ke Suriah.
Militer ‘Israel’ mengumumkan Senin malam (3/8) bahwa pihaknya telah menyerang sasaran di Suriah setelah gerilyawan mencoba menanam bahan peledak di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai ‘Israel’. ‘Israel’ menyerang empat tersangka, yang diyakini telah terbunuh.
Netanyahu, yang melakukan tur ke pangkalan militer pada hari Selasa (4/8), mengatakan ‘Israel’ tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
“Kami menabrak sel dan sekarang kami menabrak operatornya. Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan diri. Saya menyarankan kepada mereka semua, termasuk Hizbullah, untuk mempertimbangkan ini,” katanya.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan utara ‘Israel’ menyusul serangan udara ‘Israel’ baru-baru ini yang menewaskan seorang pejuang Hizbullah di Suriah dan mengantisipasi bahwa kelompok militan Libanon itu akan membalas.
Setelah serangan udara itu, Dataran Tinggi Golan yang dikontrol ‘Israel’ dihantam oleh bahan peledak dari Suriah dan ‘Israel’ merespon dengan menyerang posisi militer Suriah dan meningkatkan pasukannya di daerah tersebut.
Pekan lalu, ‘Israel’ juga mengatakan pihaknya menggagalkan upaya infiltrasi dari Libanon oleh gerilyawan Hizbullah, memicu salah satu baku tembak terberat di sepanjang perbatasan ‘Israel’-Libanon yang bergejolak sejak perang 2006.
‘Israel’ menganggap Hizbullah sebagai ancaman paling cepat. Sejak berperang dengan ‘Israel’ hingga jalan buntu selama perang selama sebulan di tahun 2006, Hizbullah telah memperoleh lebih banyak pengalaman di medan perang, bertempur bersama pemerintah Suriah dalam perang saudara berdarah di negara itu. (Althaf/arrahmah.com)