TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pada Sabtu (14/4/2018), perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan pujian atas serangan AS dan sekutunya terhadap Suriah.
Pasukan AS, Inggris dan Perancis menyerang Suriah dengan serangan udara sebagai tanggapan atas dugaan serangan gas beracun yang menewaskan puluhan orang pekan lalu.
“Awal pagi ini, di bawah kepemimpinan Amerika, Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menunjukkan bahwa komitmen mereka tidak terbatas hanya pada pernyataan sikap,” kata Netanyahu dalam pernyataan tertulis, lansir Middle East Monitor.
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa “Israel” telah diberitahu sebelumnya tentang penyerangan tersebut. Saat ditanya berapa lama peringatan yang diterima oleh Israel, pejabat itu mengatakan kepada Reuters: “Antara 12 dan 24 jam.”
Saat ditanya apakah Israel membantu memilih target, pejabat itu, yang berbicara dengan kondisi anonim, mengatakan: “Tidak tahu.”
Seorang jurubicara kedutaan AS juga menegaskan kepada Reuters bahwa Israel telah diberitahu sebelum penyerangan tersebut.
Pihak Suriah, Iran dan Rusia mengatakan bahwa Israel berada di balik serangan udara yang menargetkan pangkalan udara Suriah pada hari Senin yang menewaskan tujuh personel militer Iran.
Pada hari Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada Netanyahu dan memintanya untuk tidak melakukan apa pun yang akan mengacaukan Suriah, menurut pernyataan Kremlin.
(ameera/arrahmah.com)