TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia sedang memperluas lingkaran proses perdamaian, dengan mendesak negara-negara Arab untuk memperbaiki hubungannya dengan Tel Aviv.
Netanyahu, yang sejauh ini selalu menolak pembicaraan damai dengan Palestina, mengatakan pada Knesset pada Rabu (27/5) bahwa dirinya akan memperkenalkan cara baru dalam melakukan perdamaian dengan Palestina.
Atas dasar itu, ia berharap bangsa-bangsa Arab membangun hubungan yang baik dengan Israel secepatnya.
Belakangan ini, hanya dua negara Arab–Mesir dan Jordania–yang telah memiliki hubungan diplomatis dengan Tel Aviv.
“Kami bersiap-siap untuk menciptakan langkah-langkah konkrit untuk perdamaian Palestina. Kami berharap pihak Palestina pun melakukan langkah yang sama. Dan akan lebih baik jika bangsa-bangsa Arab yang lain bergabung dalam usaha perdamaian ini dan juga menciptakan langkah-langkah konkrit dan simbolis dengan cara normalisasi hubungan mereka dengan Israel saat ini juga,” ujar Netanyahu.
Setelah kedatangannya dari AS minggu lalu, Netanyahu mengatakan bahwa ia siap memulai pembicaraan dengan bangsa Arab. Ia menambahkan bahwa Presiden AS Barack Obama akan mendukung dan memihak ide normalisasi hubungan diplomatis dengan bangsa Arab yang ia kemukakan.
Sudah bisa dipastikan bahwa ucapan dan desakan Netanyahu terhadap negeri-negeri Muslim mengandung agenda-agenda baru. Apalagi AS telah tegas memberikan dukungannya terhadap Zionis yang tidak pernah ridho terhadap kaum muslimin. Buktinya, meskipun tidak pernah memberikan hasil apa-apa kecuali menguntungkan bangsa Zionis tersebut, sampai sejauh ini pemerintah Israel selalu menolak inisatif pembicaraan damai dengan Palestina dan bangsa-bangsa Arab lainnya. (Althaf/arrahmah.com)