YERUSALEM (Arrahmah.id) – Perdana Menteri “Israel,” Benjamin Netanyahu, memuji dukungan Amerika Serikat yang tak tergoyahkan terhadap “Israel” dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang sedang melakukan kunjungan pertamanya ke wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebut Presiden Donald Trump sebagai “sahabat terbesar ‘Israel’ dalam sejarah Gedung Putih.” Ia juga menegaskan bahwa “Israel” dan AS memiliki strategi yang mencakup waktu yang tepat untuk “membuka pintu neraka” jika Hamas tidak segera membebaskan semua tahanan “Israel,” meski tanpa memberikan rincian lebih lanjut seperti dilansir Al Jazeera.
Sorotan pada Lebanon, Suriah, dan Iran
Terkait Lebanon, Netanyahu menekankan pentingnya perlucutan senjata Hizbullah. Ia mengatakan lebih memilih jika hal itu dilakukan oleh militer Lebanon sendiri dan menegaskan komitmen “Israel” terhadap gencatan senjata di negara tersebut.
Mengenai Suriah, Netanyahu mengungkapkan bahwa ia dan Rubio telah membahas masa depan Damaskus setelah kejatuhan Presiden terguling, Bashar al-Assad. Ia memperingatkan bahwa “siapa pun yang berpikir dapat mengancam ‘Israel’ dari Suriah sedang melakukan kesalahan besar.”
Dalam isu Iran, Netanyahu menegaskan bahwa “Israel” dan AS bersatu dalam menghadapi tantangan dari Teheran. Ia menambahkan, “Bersama Washington, kami akan menyelesaikan urusan Iran.”
Rubio: “Tak Ada Sekutu Lebih Baik dari Trump”
Sementara itu, dalam konferensi pers yang sama, Marco Rubio menegaskan bahwa tidak ada sekutu “Israel” yang lebih baik daripada Donald Trump. Ia juga menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Hamas terus beroperasi sebagai kekuatan politik dan militer.
Rubio mendesak pembebasan semua tahanan “Israel” tetapi tidak memberikan rincian mengenai kapan tahap kedua perundingan terkait Gaza akan dimulai.
Ia juga menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, dengan menyebut Teheran sebagai sumber ancaman di kawasan tersebut. Menurutnya, rakyat Iran sendiri adalah korban dari rezim yang berkuasa.
Terkait Suriah, Rubio menyatakan bahwa kejatuhan rezim Assad merupakan perkembangan penting, namun menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan kekuatan destabilisasi lainnya menggantikannya.
(Samirmusa/arrahmah.id)