TEL AVIV (Arrahmah.id) — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Senin (21/4/2025) malam bahwa dia tidak akan menerima pembentukan kekhalifahan mana pun di pantai Mediterania. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa respons Israel tidak akan terbatas pada Yaman, tetapi akan meluas ke Lebanon dan wilayah lainnya.
“Kami tahu betul siapa yang harus kami lawan, dan saya katakan kepada Houthi: setiap serangan terhadap kami akan dibalas dengan serangan, dan ini berlaku di Lebanon dan front lainnya,” ancam Netanyahu, seperti dikutip dari RT (21/4).
Ia menambahkan, “Saya telah berulang kali mengatakan bahwa kami akan mengubah wajah Timur Tengah, dan itulah yang sebenarnya sedang kami lakukan sekarang. Berkat keputusan dan keteguhan pemerintah saya, kami telah memutus poros kejahatan di Gaza, Lebanon, Suriah, dan di tempat lain. Kami mengenal musuh kami dengan baik, dan kami tidak akan menerima keberadaan kekhilafahan di sini atau di Lebanon. Kami berupaya untuk memastikan kelangsungan hidup Israel.”
Terkait dengan Houthi, Netanyahu mengindikasikan bahwa mereka menerima pukulan keras dari sekutu Amerika, dan bersumpah bahwa respons Israel akan keras.
Ia berkata: “Kelompok Houthi membanggakan peluncuran pawai yang disebut ‘Yaffa’, dan saya katakan kepada mereka bahwa Yaffa tidak diduduki, dan tanggapan tegas kami terhadap Anda akan datang.”
Ia juga mengirim pesan ke Lebanon, dengan mengatakan: “Setiap serangan terhadap Israel akan dibalas dengan serangan balik, dan ini berlaku di Lebanon dan juga di semua lini lainnya.”
Terkait situasi di Gaza, Netanyahu mengatakan, “Kami akan melemahkan Hamas di Gaza, memulangkan para tahanan, dan mencapai semua tujuan kami,” seraya menambahkan bahwa kepala Badan Keamanan Dalam Negeri gagal total selama serangan 7 Oktober. (hanoum/arrahmah.id)