(Arrahmah.com) – Dua tiran perdana menteri “Israel” Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah bersepakat untuk mendukung dua diktator Bashar Assad di Suriah dan Abdel Fattah As-Sisi di Mesir. Mereka mengklaim hal itu lebih baik bagi mereka daripada membiarkan Suriah jatuh ke tangan mujahidin dan Mesir dikendalikan Ikhwanul Muslimin, lansir MEMO pada Jum’at (20/12/2013).
Surat kabar Maariv menambahkan bahwa Netanyahu juga telah dijanjikan oleh Putin bahwa dia akan memblokir setiap konferensi yang diusulkan untuk membahas perlucutan senjata nuklir di Timur Tengah.
Netanyahu, menurut Maariv, tidak bergantung pada kebijakan pemerintah AS di Timur Tengah dan yakin bahwa “Israel” harus mengembangkan aliansi baru dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara lain, termasuk Rusia.
Sementara Putin juga meyakini bahwa Netanyahu memiliki minat pada konfrontasi dan merasa terancam oleh perjuangan Mujahidin Islam yang menegakkan syariah.
Maariv juga melaporkan bahwa Netanyahu mengincar jaminan keamanan penting. Jaminan tersebut dapat mempertahankan kemampuan strategis “Israel”, terutama bila Rusia yang menciptakannya.
Selama pertemuan mereka, Netanyahu mencatat bahwa konferensi perlucutan senjata pertama yang diperdebatkan oleh Presiden AS Barack Obama pada tahun 2010 akan fokus pada senjata nuklir yang dimiliki oleh “Israel”, dan itu akan merugikan kepentingan strategis “Israel”.
Dia mengklaim kepada Putin bahwa konferensi tersebut hanya mungkin setelah adanya hubungan damai ada antara “Israel” dan dunia Arab. (banan/arrahmah.com)