TEL AVIV (Arrahmah.com) – Kantor Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan pernyataan pada Selasa (24/11/2020) jika ia telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Usulan nominasi itu, menyusul kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan.
“Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Lord David Trimble hari ini menominasikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk Hadiah Nobel Perdamaian, bersama dengan Sheikh Mohammed bin Zayed, putra mahkota Abu Dhabi,” kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan mengutip Times of Israel, Selasa (24/11).
Trimble diketahui adalah menteri pertama Irlandia Utara dari 1998 hingga 2002. Pada 1998, ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian bersama dengan John Hume. Penghargaan itu diberikan atas upaya mereka untuk menyelesaikan masalah.
“Sesuai dengan aturan Hadiah Nobel, karena Trimble adalah peraih Hadiah Nobel Perdamaian, keputusannya untuk mencalonkan Perdana Menteri Netanyahu akan mengarahkan komite untuk membahas masalah tersebut,” tambah pernyataan itu.
Ke depannya, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021 akan dipilih oleh lima anggota komite yang ditunjuk oleh parlemen Norwegia. Pengumuman itu tidak akan diumumkan hingga Oktober tahun depan.
Berdasarkan informasi, nominasi harus dikirim ke Komite Nobel Norwegia selambat-lambatnya 1 Februari. Nominasi juga dapat dilakukan oleh sekelompok orang dan organisasi tertentu, termasuk anggota parlemen nasional, kepala negara, pemenang sebelumnya, profesor di beberapa bidang dan lembaga internasional tertentu. Pada 2020 ini, panitia menerima 318 nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian, 211 di antaranya adalah individu dan 107 organisasi. Pemenangnya adalah Program Pangan Dunia PBB.
Anggota parlemen sayap kanan Italia Paolo Grimoldi, dari partai Liga Utara, mengajukan nama Netanyahu pada 16 September setelah perdana menteri itu mengambil bagian dalam upacara penandatanganan dengan menteri luar negeri UEA dan Bahrain di Gedung Putih. (Hanoum/Arrahmah.com)