YERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benyamin Netanyahu mengatakan pada Senin (8/6/2015) bahwa kampanye yang dipimpin Palestina untuk memboikot produk “Israel” adalah bertujuan untuk menyisihkan “Israel”, menyusul boikot dengan perusahaan telekomunikasi raksasa Perancis Orange, sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency.
“Saya pikir hal ini penting bahwa masyarakat internasional harus menghentikan pemberian biaya masuk gratis bagi Palestina,“ kata Netanyahu setelah bertemu Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Lubomir Zaoralek.
“Mereka terlibat dalam BDS, yang menyerukan penghapusan “Israel”,” kata Netanyahu.
BDS telah menjadi tema sentral bagi para politisi “Israel” dan media sejak pekan lalu ketika kepala eksekutif dari Orange mengatakan bahwa perusahaannya berencana untuk menarik mereknya dari “Israel”.
Komentar Stephane Richard datang hanya empat minggu setelah publikasi laporan yang menuding Orange secara tidak langsung mendukung aktivitas pemukiman melalui hubungan dengan Mitra Komunikasi.
“Israel” bereaksi marah, menuduh Orange kalah terhadap tekanan BDS.
Netanyahu mengatakan bahwa BDS bertujuan untuk menghancurkan “Negara Israel“.
Masyarakat internasional menganggap semua konstruksi “Israel” di tanah Palestina yang dicaplok selama perang tahun 1967 adalah ilegal.
Pada bulan Maret, sesaat sebelum pemilu “Israel”, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan negara Palestina jika ia terpilih kembali.
Dia juga bersumpah bahwa ia tidak akan membiarkan Palestina mendirikan ibukota di Yerusalem Timur (Al-Quds) dan ia juga berjanji akan membangun “ribuan” rumah pemukim Yahudi.
(ameera/arrahmah.com)