TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan pada Ahad (13/11/2016) bahwa ia dan Presiden AS yang baru terpilih Donald Trump telah sepakat untuk bertemu untuk membahas arah masa depan hubungan mereka.
“Presiden terpilih Trump dan saya memutuskan untuk segera bertemu untuk membahas semua isu penting dalam agenda antara AS dan ‘Israel’,” kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet, sebagaimana dilansir MEMO.
Calon Partai Republik Trump terpilih sebagai presiden AS pada Selasa (8/11) setelah mengalahkan saingannya dari parta Demokrat Hillary Clinton dalam kemenangan yang mengejutkan pasar dunia.
Beberapa politisi sayap kanan “Israel” merayakan kemenangan Trump dengan mendesak dia untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan mendukung pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu, Netanyahu menyuarakan dukungannya terhadap rancangan undang-undang untuk membatasi adzan, yang akan dibahas dalam komite parlemen.
Rancangan undang-undang tersebut dikecam oleh Sheikh Ekrema Sabri, kepala Dewan MuslimTertinggi di Yerusalem.
“Adzan adalah salah satu aspek yang paling penting agama Islam,” kata Sabri kepada Anadolu Agency.
“‘Israel’ tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan agama kami,” katanya.
(ameera/arrahmah.com)